Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Riset: Cuma 30% Orang Siapkan Finansial Hadapi Pensiun

        Riset: Cuma 30% Orang Siapkan Finansial Hadapi Pensiun Kredit Foto: Unsplash/Matthew Bennett
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menghadapi masa pensiun bukan hanya persiapan mental yang diperlukan, melainkan juga rencana kelangsungan hidup. HSBC secara khusus menggelar survei bertajuk Future of Retirement, Bridging the Gap terhadap 17.405 orang di 16 negara. Di Indonesia, survei ini dilakukan pada 1.050 responden yang terdiri dari usia produktif dan pensiun.

        Hasilnya dari 68% responden yang menginginkan masa tua yang nyaman, hanya 30% yang sadar dan tergerak mulai berinvestasi untuk masa pensiun mereka.?

        Head of Wealth Management PT HSBC Indonesia, Steven Suryana mengatakan, kesenjangan ini mengakibatkan mayoritas responden memiliki kekhawatiran akan mandiri secara finansial saat masa pensiunnya tiba. Sebanyak 86% khawatir akan dapat hidup dengan nyaman, 83% khawatir akan meningkatnya biaya kesehatan, dan 77% khawatir akan kehabisan dana pensiun.

        "Pensiun merupakan saat seseorang idealnya menikmati masa istirahat bersama keluarga setelah bertahun-tahun bekerja. Namun, hal ini harus direncanakan dengan matang sedari dini. Sayangnya kesadaran ini biasanya timbul saat kita sudah mendekati masa pensiun," kata Steven Suryana dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (12/2/2019).

        Baca Juga: Yuk Intip! 5 Cara Hasilkan Uang Setelah Pensiun

        Baca Juga: Mau Pensiun Dini Jadi Pengusaha? Lakukan 3 Persiapan Finansial Berikut

        Di Indonesia sendiri, lanjut dia, masa pensiun saat ini seringkali diasosiasikan dengan waktu untuk bermain dan merawat cucu. Namun, survei ini menunjukkan bahwa 2/3 responden usia kerja menyatakan akan lanjut bekerja setelah pensiun, seperti memulai berwirausaha (54%), sedangkan sisanya memilih mengandalkan kebutuhan sehari-hari dari hasil tabungan (29%), kembali mencari pekerjaan (25%), serta membangun kos-kosan atau menyewakan rumah (19%).

        "Yang juga mengkhawatirkan adalah lebih dari 3/4 responden usia kerja mengharapkan anaknya akan membantu mereka di masa pensiun, sedangkan kenyataannya saat ini hanya kurang dari 1/3 responden usia pensiun menerima bantuan dari anaknya," lanjut Steven.

        Sementara itu, beberapa sumber dana lain yang diharapkan menopang masa pensiun, seperti tunjangan dari tempat kerja atau tabungan, akan semakin berkurang seiring dengan bertambah usia.

        Steven juga menjelaskan pentingnya masyarakat memvisualisasikan masa pensiun kelak sedari sekarang. Dengan visi masa pensiun yang jelas, bersama mitra keuangan yang tepat, persiapan pensiun dapat dilakukan dengan efektif, menggunakan beragam instrumen yang sesuai dengan profil risiko yang dimiliki.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: