Setiap orang pasti penasaran dengan bagian dalam dari Menara Astra yang menjulang 261 meter di Jalan Jenderal Sudirman, Dukuh Atas, Jakarta. Bangunan itu diresmikan Selasa (20/2/2019) oleh Direktur Utama PT Astra International Tbk, Prijono Sugiarto, dihadiri oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno, yang pernah menjabat sebagai salah seorang direktur perusahaan ini.
Dalam kesempatan ini sejumlah wartawan berkesempatan untuk masuk ke dalamnya. Di lobi utama terdapat tangga eskalator yang langsung menuju ke lantai tiga. Dari sini naik satu eskalator lagi ke lantai 5. Di sinilah keunikan Menara Astra ini, yang menghadirkan Galeri Astra, berupa ekspresi perjalanan dan pencapaian perusahaan.
Saat naik tangga eskalator kedua pengunjung disambut dengan karya seni mozaik Oom William Soeryadjaya, sosok pendiri Astra. Mozaik disusuk dari ribuan bagian bersatu padu menjadi representasi manusia-manusia yang membentuk sebuah struktur yang indah. Semangat berdiri menjadi satu, membangun Astra melesat ke masa depan.
Sementara di sisi kanan eskalator, terdapat karya seni pating yang menggambarkan Catur Dharma, yakni Gagasan, Memberi, Sinergi, dan Harmoni. Di sisi kiri, terdapat lukisan gunung yang bermakna Prosper with the Nation. Lukisan juga terdapat di depat Catur Dharma Hall, yang dipadu dengan relief menggambarkan keanekaragaman Indonesia yang dimaknai sebagai Satu Indonesia.
Masih di ruangan ini, juga terdapat galeri lukisan yang menggambarkan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan. Kemudian karya yang seni yang diberi judul Pride of the Nation. Dan satu lagi Flying Angel, yang berarti dream to the Future.
Rangkaian karya seni di Galeri Astra itu merupakan ekspresi perjalanan dan pencapaian Astra bersama masyarakat Indonesia. Dimulai dari filosofi perusahaan, cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa, perjalanan Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia (SATU Indonesia) hingga goal Astra untuk menjadi perusahaan kebanggaan bangsa pada tahun 2020. Adapun seniman-seniman yang terlibat adalah Dolorosa Sinaga, Mangu Putra, Heri Dono, Agus Suwage, Chusin Setiadikara dan Budi Lim sebagai arsitek.
Menara Astra sendiri dibangun di atas tanah seluas 1,1 hektare, memiliki 47 lantai konstruksi, serta sarana pendukung retail tiga lantai dan enam lantai basement, terhitung total hingga lantai 63. Menara Astra dilengkapi dengan convention hall berkapasitas hingga 1.500 orang.
Dengan ketinggiannya tersebut, menjadikan Menara Astra sebagai gedung tertinggi keempat di Jakarta. Menara Astra juga meraih Building and Construction Authority Green Mark Platinum Certificate karena memiliki efisiensi energi 40% atau lebih dibandingkan gedung pencakar langit pada umumnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: