Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma ruf, Ace Hasan Syadzily mengatakan, pihaknya mengutuk keras tindakan kekerasan terhadap jurnalis yang meliput acara Munajat 212.
"Kami mengutuk keras atas tindakan intimidasi dan kekerasan terhadap salah seorang jurnalis yang meliput acara tersebut," kata Ace di Jakarta, Jumat (22/2/2019).
Lanjutnya, apapun kejadiannya, melakukan intimidasi dan merampas alat rekaman profesi wartawan merupakan tindakan yang dilarang. "Peristiwa seperti itu sangat memperihatinkan bagi kebebasan pers dan perlindungan terhadap profesi wartawan," katanya.
Menurutnya, pihak kepolisian harus mengusut tuntas pihak-pihak yang merampas alat rekaman wartawan, melakukan intimidasi dan kekerasan terhadap wartawan. Adapun Ace memandang secara umum acara keagamaan Munajat 212, berdoa untuk bangsa, merupakan acara yang positif dan mulia.
Selain itu, ia menyayangkan acara mulia itu diciderai adanya nuansa kampanye. "Nuansa kampanye dalam acara itu dibuktikan dengan salam dua jari yang dilakukan politisi Gerindra Fadli Zon, orasi oleh politisi PAN Zulkifli Hasan yang tendensius, Ijtima Ulama untuk pemilihan presiden serta hadirnya tokoh-tokoh yang mendukung Capres 02." tukasnya.
Baca Juga: Kubu Jokowi Iri Tak Diundang Panitia Munajat 212
Sebelumnya, beredar video seorang jurnalis media online bernama Satria yang merekam kericuhan yang terjadi akibat tertangkapnya seorang copet oleh laskar ormas tertentu, diintimidasi dan diminta menghapus rekaman yang dimiliki secara paksa.
Baca Juga: Bawaslu Sudah Imbau Panitia Munajat 212, Nyatanya?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil