Presiden Joko Widodo angkat suara terkait fitnah yang menyatakan apabila dirinya terpilih kembali menjadi presiden maka tidak ada lagi suara azan.
"Buanyak sekali (fitnah dan hoaks). Ada katanya nanti kalau Presiden Jokowi menang (Pilpres), enggak boleh azan. Ini kebangetan," katanya saat menyerahkan 1.500 sertifikat hak atas tanah untuk masyarakat dari empat Kabupaten Cilacap di GOR Tenis Jawa Tengah, Senin (25/2/2019).
Selain itu, ia juga menyebut banyak sekali fitnah yang menyebut dirinya adalah anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) dan anti ulama. Sambungnya, ia mengatakan bahwa dirinya rutin mengunjungi pesantren dan bersilaturahmi dengan para ulama.
"Fitnah Presiden Jokowi PKI, buanyak itu. Fitnah Presiden Jokowi anti ulama, saya tiap minggu dengan ulama, ke pesanteren," ucapnya.
Lanjutnya, ia meminta agar masyarakat untuk tidak mudah perncaya dengan fitnah dan hoaks ini, Ia mengaku tak ingin pesta demokrasi membuat persaudaraan dan persatuan bangsa menjadi terpecah.
Baca Juga: Fadli Zon Jadi Penasihat 'Pepes', Apa Itu?
"Dengerin fitnah-fitnah gausah, denger hoaks gausah, ramenya rame fitnah, rame hoaks, kabar-kabar bohong banyak sekali dan jangan didengarkan," tukasnya.
Baca Juga: Timses Prabowo Seperti Cacing Kepanasan, Selebaran 'Say No!! Jokowi-Ma'ruf Lebih Dahsyat
Seperti diberitakan sebelumnya, viral video ibu-ibu yang memprovokasi dengan menyebarkan kabar bahwa azan tak akan ada lagi jika Jokowi terpilih di pilpres.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: