Pada 2030, Indonesia diproyeksikan akan mengalami perubahan struktur populasi dengan didominasi oleh penduduk usia produktif (15-64 tahun) mencapai 68%dari total pendudukatau sekitar 200 juta penduduk.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro mengatakan penyediaan lapangan kerja, perbaikan iklim investasi dan penciptaan kegiatan ekonomi yang inklusif menjadi penting agar kesempatan emas ini dapat menjadi mesin penggerak pembangunan negara.
?Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mampu berkompetisi di tingkat global juga penting dilakukan untuk mengimbangi kemajuan teknologi terutama teknologi digital,?Kata Bambang di Jakarta, Senin (25/2/2019).
Untuk merumuskan kebijakan dalam memanfaatkan peluang bonus demografi, Kementerian PPN/ Bappenas bekerja sama dengan Pemerintah Australia menyelenggarakan Indonesia Development Forum (IDF) 2019. IDF merupakan forum tahunan yang strategis untuk mendorong pemikiran dan pendekatan progresif dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan di Indonesia.
Baca Juga: Cari Solusi Disparitas, Indonesia-Australia Akan Gelar IDF 2018
Bambang menambahkan tahun ini merupakan kali ketiga Bappenas menyelenggarakan IDF. Sejak tahun pertama, IDF terus mendapat sambutan dari berbagai lapisan masyarakat yang setiap tahunnya mampu menghadirkan lebih dari 200 pembicara dan melibatkan lebih dari 1.700 peserta dalam empat fase diskusi, yaitu Inspire, Imagine, Innovate dan Initiate.
IDF 2019 mengusung tema ?Mission Possible: Memanfaatkan Peluang Kerja Masa Depan untuk Mendorong Pertumbuhan Inklusif?. Tema ini dipilih untuk menjawab tantangan sekaligus memanfaatkan peluang bonus demografi yang sudah di depan mata.
?Kami kembali mengundang praktisi pembangunan, akademisi, peneliti, pelaku usaha, pemerintah, serta masyarakat untuk menyampaikan ide atau gagasan inovatifnya dalam menghadapi tantangan pembangunan Indonesia melalui Penawaran Pengajuan Proposal/Call for Submission (CfS) Indonesia Development Forum (IDF) 2019,? ujarnya.
Pengumpulan proposal dibuka hingga 29 Maret 2019. Proposal yang terpilih akan memperoleh kesempatan untuk hadir sebagai pembicara/penampil pada IDF 2019 yang akan berlangsung pada 22-23 Juli 2019 mendatang, di Jakarta Convention Centre (JCC).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh