Amunisi rupiah untuk kembali menjadi mata uang terkuat di antara mata uang lainnya mulai minim. Pasalnya, selama tiga hari berturut-turut, rupiah telah menjadi mata uang terkuat, baik di hadapan dolar AS maupun di hadapan mata uang regional.
Kala pembukaan pasar spot pagi tadi, rupiah memang terapresiasi tipis 0,06% ke level Rp13.980 per dolar AS. Namun, karena tidak banyak sentimen positif yang menjadi penopang, rupiah perlahan meninggalkan zona hijau.?
Alhasil, sejak pukul 09.00 WIB, rupiah berbalik terdepresiasi sebesar 0,11% ke level Rp14.003 per dolar AS. Depresiasi rupiah kian menebal seiring dengan aksi investor global yang secara bersamaan melepas aset-aset berisiko di negara berkembang. Hari ini menjadi kesempatan emas bagi investor untuk mengambil keuntungan dari rupiah.
Baca Juga: Dolar AS Simpan Bom Waktu, Rupiah Kudu Eling lan Waspodo
Hingga pukul 10.05 WIB, depresiasi rupiah menebal menjadi 0,16% ke level Rp14.014 per dolar AS. Sedihnya lagi, rupiah benar-benar tak punya amunisi lebih untuk melawan penguatan mata uang lainnya sehingga hanya di hadapan won (0,24%) dan baht (0,18%) rupiah mampu menguat.?
Bisa jadi, perdagangan spot kali ini menjadi aksi balas dendam mata uang regional kepada rupiah setelah kemarin rupiah mampu menekan hampir seluruh mata uang itu. Kini, rupiah malah melemah 0,06% terhadap dolar Australia, 0,08% terhadap euro, dan 0,13% terhadap poundsterling.?
Sementara itu, di hadapan mata uang Asia, rupiah pun sama nelangsanya. Rupiah melemah 0,14% terhadap yuan, 0,11% terhadap dolar Hongkong, 0,17% terhadap yen, 0,08% terhadap dolar Singapura, dan 0,18% terhadap dolar Taiwan.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: