Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BTN Gandeng KBI Kejar Target DPK Tumbuh 15%

        BTN Gandeng KBI Kejar Target DPK Tumbuh 15% Kredit Foto: BTN
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Guna meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN membidik dana dari institusi atau lembaga selain dari nasabah ritel. Untuk itu, BTN menggaet PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama atau PKS tentang Bank Penyimpan Dana Marjin (BPDM).

        Adapun dalam kerja sama tersebut, BTN wajib memberikan fasilitas penampungan dana marjin, dana kliring, dan dana jaminan kliring, serta pelaksanaan pembayaran penyelesaian transaksi, baik dengan menggunakan jasa perbankan elektronik (internet/mobile banking) maupun regular.

        "Kerja sama ini sangat strategis bagi BTN karena sebagai bank penyimpan dana marjin, BTN dapat menampung dana-dana yang berputar di Bursa Berjangka, dengan demikian dapat meningkatkan DPK, maupun pendapatan nonbunga bagi BTN," kata Direktur BTN, Oni Febriarto Rahardjo usai menandatangani PKS dengan KBI di Jakarta, Rabu (27/2/2019).

        Bukan cuma pengelolaan dana marjin, BTN juga dipercaya PT KBI untuk kerja sama terkait pemanfaatan jasa dan produk jasa perbankan. Pada nota kesepahaman yang ditandatangani kedua belah pihak disebutkan bahwa BTN juga menyediakan layanan perbankan bagi KBI dan karyawannya , pengelolaan dana operasional korporasi dalam bentuk giro maupun deposito, penyediaan fasilitas kredit atau pembiayaan korporasi dalam bentuk kredit investasi, kredit modal kerja, kredit sindikasi, pengelolaan dana konsumer bagi karyawan dalam bentuk tabungan dan deposito, penyediaan fasilitas kredit atau pembiayaan konsumer dalam bentuk kredit pemilikan rumah atau apartemen, kredit ringan karyawan, kredit agunan rumah dan fasilitas jasa dan layanan perbankan lainnya dalam bentuk bank garansi, SKBDN, LC, cash management system, virtual account, serta penyediaan treasury line (treasury product).

        "Dengan kerja sama ini, kami berharap bisa mengejar target DPK yang kami patok 2019 akan tumbuh sekitar 12-15% year on year, sementara khusus DPK lembaga atau institusi kami targetkan bisa tumbuh di kisaran yang sama, terutama yang masuk ke giro dan deposito," kata Oni.

        Baca Juga: BTN Optimis Cetak Kredit Rp6 Triliun di IPEX 2019

        Baca Juga: Gaet Milenial, BTN Syariah Rilis KPR Hits, DP Mulai 1%

        Adapun tahun lalu, DPK total BTN tercatat sekitar Rp230 triliun, sementara DPK lembaga yang terdiri dari giro, giro FLPP, dan deposito berkontribusi sekitar Rp146 triliun. Pertumbuhan DPK lembaga tercatat mencapai sekitar 19,77% dibandingkan 2017. DPK lembaga yang terkumpul di giro tumbuh dari sekitar Rp49,9 miliar pada 2017 menjadi sekitar Rp53,6 miliar pada 2018, sementara pada periode yang sama deposito tumbuh sekitar 9,8 % yoy dari Rp71,4 miliar menjadi Rp92,4 miliar.

        Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT KBI, Fajar Wibhiyadi menjelaskan terkait kerja sama ini untuk meningkatkan semangat sinergi dan persaudaraan antar-BUMN. Dengan sinergisitas antara KBI dengan BTN menjadi BPDM menambah jumlah sinergis BUMN KBI dengan bank pemerintah, sehingga akan meningkatkan kepercayaan para stakeholders dan investor di industri perdagangan berjangka komoditi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: