Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kontroversi Akuisisi Coinbase Atas Startup Analitik Blockchain

        Kontroversi Akuisisi Coinbase Atas Startup Analitik Blockchain Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bulan lalu, akuisisi Coinbase atas startup analitik blockchain, Neutrino, dikritik karena relasi pendiri dengan perusahaan teknologi kontroversial beranama Hacking Team. CEO Coinbase, Brian Armstrong, mengatakan bahwa karyawan Neutrino yang sebelumnya bekerja di Hacking Team akan beralih ke Coinbase, Selasa (05/03/2019).

        Neutrino memetakan, jaringan blockchain berfokus pada transaksi token kripto, dengan salah satu layanan utama yang menegakan hukum untuk melacak aset digital curian, menyelidiki serangan ransomware, dan menganalisisi aktivitas di ?darknet?.

        Baca Juga: Coinbase Rekrut Pentolan Wall Street jadi Kepala Keuangan

        Dalam postingan blognya, Armstrong berkata, ?Ada celah dalam proses operasional kami. Kami mendalami teknologi dan keamanan produk Neutrino dalam beberapa minggu ini, hingga akhirnya sepakat, anggota Hacking Team akan transisi ke Coinbase.?

        Baca Juga: Yuhuu! Kini Giliran Tokoin yang Manfaatkan Blockhain untuk Bantu UMKM

        Sebelum diluncurkan, CEO Neutrino Giancarlo Russo, CTO Neutrino Alberto Ornaghi, dan Kepala Peneliti Marco Valleri bekerja di Hacking Team. Perusahaan teknologi keamanan dan pengawasan itu dikritik karena menjual produk ke pemerintah dengan melanggar HAM di negara seperti Mesir, Kazakhstan, Rusia, Arab Saudi, Sudan, dan Turki.

        Hubungan antara Hacking Team dan Neutrino memengaruhi banyak anggota komunitas blockchain. Salah satunya, CEO Clovyr dan mantan pemimpin program blockchain JP Morgan, Amber Baldet.

        ?Mengingat jumlah akun yang telah dibuka Coinbase, bagaimana bisa mereka memilih untuk mengimplementasikan regulasi dan hubungan mereka dengan para penegak hukum akan berdampak pada banyak orang,? ujar Baldet, seperti dikutip dari TechCrunch (5/3/2019).

        Baca Juga: Investasi Bitcoin Membawa Milenial Ini Jadi Miliarder

        Menurut Armstrong, keputusan yang ia buat tidaklah mudah karena pekerjaan para mantan anggota Hacking Team yang sebelumnya tak sesuai dengan misi Coinbase. Namun, hal itu tetap harus dilakukan.

        Armstrong berujar, ?Kami akan memperbaiki dan menemukan cara lain untuk melayani pelanggan sambil tetap mematuhi aturan yang berlaku.?

        Sebelumnya, Coinbase mencapai valuasi sebesar US$8 miliar pada Oktober 2018 karena meningkatkan pendanaan Seri E sebesar US$300 juta. Mereka pun menggunakannya untuk perluasan basis pengguna dari konsumen ke investor institusi. Delapan karyawan Neutrino telah berencana untuk pindah ke kantro Coinbase di London sebagai bagian dari akuisisi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tanayastri Dini Isna
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: