Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Camkan! Pelajaran Agama Tak Akan Dihapus

        Camkan! Pelajaran Agama Tak Akan Dihapus Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Video seorang ibu di Sulawesi Selatan yang menyebut pelajaran agama akan dihapus capres petahana Joko Widodo (Jokowi) viral di media sosial.

        Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, mengatakan mustahil pelajaran agama dihapus bila Jokowi terpilih, sebab Indonesia negara religius. Bahkan di negara sekuler seperti Inggris dan sejumlah negara Eropa Barat, pelajaran agama wajib di sekolah, baik di sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah (public schools), apalagi di sekolah yang diselenggarakan oleh gereja (faith based schools).

        "Apalagi di Indonesia, negara bangsa yang dikenal sangat religius, mustahil pelajaran agama dianggap tidak penting, dan akan dihilangkan," ujarnya di Jakarta, Rabu (6/3/2019).

        Baca Juga: Ibu di Makassar Ini Kampanye Hitam, Sebut Jokowi Akan Hapus Pendidikan Agama hingga Ganti Pesantren

        Ia membantah jika pemerintah disebut juga akan menghapus pesantren. Kamaruddin menjelaskan, dalam empat tahun terakhir, Kemenag justru berupaya meningkatkan akses serta mutu pendidikan agama dan keagamaan.

        Contoh program afirmatif seperti Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendikia (MAN IC), yang merupakan madrasah unggulan yang terus dikembangkan hingga jumlahnya makin banyak dan tersebar di berbagai provinsi.

        "Pesantren salafiyah dan ma'had aly (perguruan tinggi di pesantren) juga kita rekognisi dalam bentuk penyetaraan atau muadalah. Pemerintah juga siapkan RUU Pesantren untuk memberikan afirmasi dan rekognisi bahkan fasilitasi pada tradisi dan kekhasan keilmuan di pesantren," jelasnya.

        Baca Juga: Kampanye Hitam, Penjelasan KPU Bikin Cerdas

        Selain itu, pemerintah mendukung pembangunan sarana prasarana pendidikan tinggi keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Sebanyak 58 PTKIN memiliki gedung perkuliahan baru. Karenanya, ia menegaskan penguatan pendidikan agama dan keagamaan sudah banyak dilakukan Kemenag. Bentuk dukungan penguatan itu juga dilakukan pada aspek pengembangan SDM dengan memberikan beasiswa, kurikulum, maupun penguatan proses belajar-mengajar.

        "Saya justru optimis, pendidikan agama ke depan di Indonesia akan semakin kuat dan berkualitas," imbunya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Irfan Mualim
        Editor: Irfan Mualim

        Bagikan Artikel: