Sebagai perusahaan yang mengusung misi dan visi untuk membantu UMKM dalam mengelola bisnisnya, ada banyak orang hebat di balik Moka yang membuat Moka berhasil mewujudkan hal tersebut. Selain Haryanto Tanjo dan Grady Laksmono sebagai co-founder, ada pula Geraldine Chia sebagai chief data & analytics officer yang memiliki peran penting dalam pengolahan data dan mendukung kesuksesan Moka.
Dalam sebuah kesempatan, Geraldine sempat berbicara mengenai dirinya dan Moka. Sebagai seorang wanita yang berkecimpung di dunia data science, yang notabene dihuni oleh banyak pria, Geraldine menjadi sosok yang tangguh dan memahami bagaimana cara mewujudkan mimpinya. Lalu, apa saja yang mendukung kesuksesan Geraldine hingga ia bisa berada di titik ini? Memperingati Hari Wanita Sedunia pada 8 Maret lalu, yuk simak lebih lengkap tentang sosok inspiratif di dunia startup.
Menempuh pendidikan S1 Matematika dan Ilmu Komputasi di National University of Singapore (NUS) dan melanjutkan S2 di Stanford University bidang Statistik, tentu pekerjaannya tidak akan jauh dari data science. Sebelum di Moka, Geraldine adalah seorang VP of Analytics Lazada Singapura. Di sana ia bekerja bersama seluruh tim data analytics dari berbagai negara, khususnya di Asia, seperti Filipina, Indonesia, dan Singapura itu sendiri. Bahkan, sebelumnya ia sempat bekerja di Yahoo dan Disney saat tinggal di USA setelah menyelesaikan pendidikan keduanya di Stanford University.
Setelah bekerja beberapa tahun di USA, kemudian ia kembali ke Singapura dan bekerja di Visa, lalu Acia dan Lazada, kini bergabung dengan Moka di Indonesia sebagai chief data & analytics officer. Geraldine adalah seorang istri sekaligus ibu dari tiga anak. Sebagai seorang ibu tiga anak yang aktif bekerja, ia selalu ingin membagi waktunya secara adil antara bekerja dan keluarga.?
Selama ia bekerja di Moka, ia menikmati waktu-waktunya bersama keluarga karena Moka sendiri memiliki jam kerja yang fleksibel. Ia juga bisa melakukan hobinya, yaitu membaca. Geraldine sangat menikmati pekerjaannya di dunia data dan analisis. Baginya, bekerja dengan data bukanlah hanya sebuah pekerjaan, melainkan sesuatu yang disebutnya passion.?
Geraldine mencintai pekerjaannya dan menikmati waktu demi waktu yang ia habiskan untuk mengolah data. Ia suka membuat data tersebut menjadi sesuatu yang dipahami oleh orang-orang di dunia industri, sehingga ia bisa membantu mereka dalam mengambil keputusan. Kecintaannya pada dunia data itu pun didukung oleh orang-orang di tim Moka yang memahami bagaimana data bekerja dan hal tersebut membantu dirinya ketika bekerja. Dukungan dari tim-tim itulah yang menjadi istimewa untuknya di Moka.
Baca Juga: Kisah Sukses Shindo Sumidomo di Balik "Siantar Top Rasanya Pasti Top"
Bidang data science memang didominasi oleh para pria di dalamnya. Namun, bagi Geraldine hal tersebut tidak menjadi satu hal besar yang menyulitkan dirinya. Beruntungnya, ia bekerja di tim yang benar-benar menghargainya dan tidak memandangnya sebelah mata hanya karena ia seorang wanita. Sebagai contoh, Geraldine sempat berbagi cerita ketika ia bekerja di Yahoo dan Disney. Kala itu, ia mendapatkan mentor yang baik dan selalu membimbingnya. Hal tersebut juga menjadi salah satu penyemangat dirinya untuk berkarier di dunia data dan analisis. Sebagai seseorang yang berfokus pada bidang ini, ia tidak hanya melihat data sebatas angka dan barisan numerik, tapi lebih dari itu. Ia ingin mengubahnya menjadi sesuatu yang bisa dipahami oleh masyarakat.?
Lalu, apa yang membuatnya sangat mencintai pekerjaan bidang ini? Ketika muda, Geraldine?sempat berambisi untuk bekerja sebagai forensics scientist. Ambisi itu ternyata membawanya pada pekerjaan pertama sebagai data scientist di sebuah organisasi penelitian pertahanan di Singapura. Sebagai data scientist, Geraldine harus mengidentifikasi suatu masalah, menghadirkan solusi atas permasalahan tersebut, dan memberikan penjelasan yang dengan mudah??dapat dipahami orang lain. Dari situlah awal mula kecintaannya pada dunia data science.?
Di perusahaan-perusahaan besar tersebut ia belajar memahami perilaku pengguna (user?s behaviour) untuk dapat memahami pengambilan keputusan yang tepat. Berangkat dari situ, ia melanjutkan kecintaannya pada data serta memutuskan untuk menjadi seorang yang ahli di dunia data science.
Ketika ditanya mengenai apa harapan dan tujuan yang ingin dicapainya, Geraldine mengatakan ingin menjadi inspirasi sebagai wanita karier yang tidak hanya berfokus pada angka, namun juga melihatnya sebagai sosok yang selalu ingin membantu sesama. "Bisa membuat perubahan yang lebih baik merupakan suatu pencapaian untuk diri saya," ujarnya.
Bahkan, ia kini membentuk sebuah grup yang ia sebut initiating woman group di Moka untuk membicarakan semua hal, tidak tentang data science saja. Grup ini ia bentuk dengan tujuan para wanita bisa mengutarakan isi hatinya tentang kesulitan atau apapun yang ia alami, khususnya ketika mereka bekerja. Dengan begitu, para wanita ini tidak merasa diremehkan dan bisa belajar apapun. Ia juga pernah bergabung dengan kelompok yang serupa di perusahaan-perusahaan tech data untuk berbagi pengalamannya.
Sebagai seorang wanita yang terbilang sukses dengan kariernya, Geraldine Chia adalah sosok yang patut Anda jadikan inspirasi, terutama bagi para wanita. Semangat dan kegigihannya dalam bekerja tidak membuatnya jauh dari perannya sebagai seorang istri dan ibu. Moka merasa bangga memiliki sosok wanita seperti Geraldine Chia.
Baca Juga: Kisah di Balik Kesuksesan Salah Satu Unicorn Indonesia
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: