Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyebutkan saat ini pekerja asing yang terlibat langsung dalam proyek migas di Indonesia hanya tersisa 1,3%. Sebelumnya berjumlah 3,5%.
Hal ini membuktikan bahwa Indonesia telah dipercayakan oleh investor asing untuk mengelola migas dengan pekerja dari putra putri terbaiknya.
?Dengan pengambilalihan proyek migas dari semula asing ke Pertamina memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat Kaltim pada umumnya. Pastinya tenaga kerja Pertamina orangnya Indonesia pasti. Dalam empat tahun terakhir tenaga kerja asing turun dari 3,5% jadi 1,3%. itu menandakan investor asing sudah percaya kemampuan orang Indonesia,? katanya belum lama ini.
Baca Juga: 2019, SKK Migas Kalsul dan KKKS Canangkan Pengeboran 218 Sumur?
Kesempatan baik ini menurutnya harus dimanfaatkan oleh seluruh SDM Indonesia termasuk Kaltim untuk mampu bersaing mengisi peluang ini disektor migas. Apalagi pada 2019? ini ada? banyak proyek migas yang tersebar di Kaltim dan investasi mencapai Rp200 triliun.
?Investasi sampai Rp200 triliun ini harus dimanfaatkan sebaik-baik oleh putera-putera daerah,?? ucapnya menyemangati.
Dwi menyebutkan sejumlah proyek yang akan mendatangkan investasi besar di Kaltim diantaranya proyek Merakes yang dipegang Eni Indonesia, diperkirakan investasi mencapai sebesar Rp65-70 trilirun. Selain itu juga ada proyek pengeboran di laut dalam yang dilakukan Chevron.
?Saat ini kami? sedang marathon penyelesian POD IDD (Indonesian Development Deep Water) yang dilakukan Chevron. Itu juga di Kaltim. Mudah-mudahan di minggu kedua April kita bisa menuntaskan. Itu investasinya kurang lebih Rp75 trilun akan masuk ke Kaltim.? Insya allah Kaltim akan kebanjiran dibidang hulu migas,? ungkapnya.
Baca Juga: Dwi Soetjipto, Muka Lama Jabatan Baru
Pada 2019 ini, SKK Migas dan Pertamina selaku pemegang sejumlah blok seperti PHM, PHKT, dan Sanga-Sanga, terus diupayakan untuk meningkatkan produksinya. Pihaknya juga telah mengundang Pertamin dan meminta agar tidak terjadi penurunan produksi migas.
?Kami tidak mau produksi gas turun seperti satu dua tahun yang datang. Begitupula dengan sanga-sanga setelah diambil dari Vico sekarang dioperasikan pertamina. Kita tidak mau terjadi penurunan seperti satu tahun terakhir ada penurunan produksi. Ini yang akan kami terus genjot,? tandasnya.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil