Pasar keuangan global harus mulai mewaspadai geliat dolar AS pada perdagangan spot hari ini, Selasa (02/04/2019). Pasalnya, meskipun dibuka melemah 0,04% pagi tadi, dolar AS langsung bergerak beringas hingga berbalik melawan hampir seluruh mata uang dunia, termasuk rupiah.?
Keberingasan dolar AS telah membuat rupiah berbalik tertekan sebesar 0,09% ke level Rp14.238 per dolar AS. Memang, sepanjang dua hari lalu, dolar AS cukup banyak mendapat tekanan, baik tekanan dari teknikal maupun tekanan dari sentimen global.?
Baca Juga: Dolar AS dalam Tekanan, Rupiah? Aman!
Salah satu tekanan yang paling memengaruhi gerak dolar AS pada perdagangan awal pekan kemarin adalah pernyataan calon pejabat The Fed, Stephen Moore. Ia menyatakan bahwa suku bunga acuan The Fed saat ini dapat kembali dipangkas hingga 50 basis poin (bps).?
Jika benar demikian, hal itu mengindikasikan bahwa aset-aset berisiko seperti dolar AS menjadi semakin tidak menarik untuk dikoleksi. Tak ingin berlama-lama tertekan, dolar AS kini memanfaatkan momentum pelemahan euro untuk menguat.?
Baca Juga: Rupiah Kuat Sih, Tapi Masih B Aja!
Melansir dari Reuters, Zona Euro merilis data inflasi Maret 2019 sebesar 1,4% (yoy), lebih lambat dari target yang dicanangkan sebesar 2%. Hal itu mengindikasikan bahwa dalam waktu dekat ini tak akan ada kenaikan suku bunga acuan euro.
Jika demikian, siapa yang paling diuntungkan? Tentu saja dolar AS. Hingga pukul 09.40 WIB, dolar AS semakin menguat 0,11% terhadap rupiah menuju level Rp14.240. Penguatan paling tinggi diraih dolar AS sebesar 0,37% terhadap poundsterling, 0,34% terhadap dolar New Zealand, dan 0,33% terhadap won.?
Asal tahu saja, hanya tersisa tiga mata uang lagi yang perlu ditaklukkan dolar AS untuk menjadi mata uang terbaik di dunia, yaitu franc (-0,01%), dolar Hongkong (-0,01%), dan yen (-0,04%).?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: