Mata uang kebanggan Negeri Paman Sam, Dolar AS, tengah memasuki masa yang cukup sulit setelah mendapat komentar dari calon pejabat The Fed pilihan Trump, Stephen Moore beberapa waktu lalu.
Moore menilai bahwa The Fed masih dapat memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) dalam waktu dekat. Pemangkasan suku bunga ini tentunya dapat menjadi sinyal betapa aset berbasis dolar AS semakin tidak menarik untuk dikoleksi.
Baca Juga: Rupiah Kuat Sih, Tapi Masih B Aja!
Hal itulah yang kemudian menjadi beban bagi dolar AS. Jika dirasa sudah tidak menarik, bagaimana mungkin investor akan mendekat pada dolar AS. Kemungkinan besar justru investor akan memilih untuk meninggalkan dolar AS.
Bukan hanya komentar Moore, dolar AS juga mendapat sentimen kurang baik dari perkembangan damai dagang AS-China. Investor menangkap bahwa kedua negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu akan segera berdamai. Hal itu dipertegas oleh keputusan China untuk menunda pengenaan bea tambahan atas produk otomotif dari AS.
Baca Juga: Dolar AS, Nyerah Aja Keles!
Ditambah pula, beberapa waktu ke belakang ini, dolar AS memang sudah menguat cukup signifikan sebesar 0,32% selama sepekan atau 0,67% selama sebulan terakhir. Ini menjadi momentum bagi dolar AS untuk bersantai sejenak.
Asal tahu saja, dolar AS sebenarnya nyaris menyusul rupiah di Senin siang tadi, namun upaya itu gagal dan harus berakhir dengan depresiasi 0,11% ke level Rp14.225 pada saat penutupan perdagangan spot sore ini.
Depresiasi tersebut masih jauh lebih baik daripada yang dolar AS terima dari poundsterling dan dolar Australia yang masing-masing mencapai 0,40% dan 0,38%. Hingga sore ini, dolar AS hanya terpantau menguat tipis 0,13% terhadap yen, 0,05% terhadap yuan, dan 0,04% terhadap dolar Kanada.
Hal sebaliknya justru dialami rupiah. Rupiah bergerak dengan kecenderungan menguat. Di hadapan mata uang Asia, rupiah hanya terdepresiasi 0,06% terhadap dolar Taiwan, selebihnya, rupiah yang memimpin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: