PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) mencatat laba bersih sebesar Rp1,55 triliun atau tumbuh 28,1% year on year (y-o-y) pada tahun 2018 lalu. Torehan tersebut berada di atas pertumbuhan laba bersih industri perbankan per Desember 2018 yang sebesar 10,36% y-o-y.
Selain itu, BJB mencatat total aset dibukukan menjadi sebesar Rp120,1 triliun yang semula Rp114,9 triliun (tumbuh 4,5% y-o-y). Dana pihak ketiga (DPK) berhasil dihimpun sebesar Rp87 triliun yang didorong dari pertumbuhan dana murah yaitu tabungan sebesar 16%, sehingga CASA Ratio naik dari 46,1% menjadi sebesar 47,1%.
Agus Mulyana selaku Direktur Kepatuhan dan Manajemen Resiko yang melaksanakan tugas Direktur Utama BJB mengatakan net interest income perseroan berhasil tumbuh sebesar 3,3% y-o-y, fee based income berhasil tumbuh sebesar 14% y-o-y.
BJB juga berhasil mencatat pertumbuhan kredit yang cukup baik yakni mencapai Rp75,3 triliun atau berhasil tumbuh sebesar 6,1%y-o-y. Kualitas kredit berhasil dijaga dengan baik di mana rasio NPL dapat bertahan di level 1,6% atau lebih baik dibanding rasio NPL industri perbankan yang sebesar 2,37%. Tingkat NPL berhasil dijaga pada level 1.6% atau berada pada kisaran target yaitu sebesar 1,5%-2,0%.
Baca Juga: Soal Calon Direksi Bank BJB, Ridwan Kamil Ajukan 25 Nama
Agus mengungkapkan BJB bertekad untuk selalu meningkatkan dan mempertahankan kinerja perseroan yang sudah dicapai di akhir tahun 2018 ini.
"Kami siap dan optimistis untuk memberikan dan menghasilkan kinerja yang lebih baik lagi di tahun 2019 kepada nasabah BJB dalam mengembangkan bisnis perbankan yang lebih baik, dan diharapkan BJB akan selalu eksis di masa mendatang untuk dapat masuk dalam jajaran 10 besar bank nasional yang berkinerja baik," ujarnya.
Partner Sindikasi Konten: Okezone
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo