Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Calon Direksi Bank BJB, Ridwan Kamil Ajukan 25 Nama

Soal Calon Direksi Bank BJB, Ridwan Kamil Ajukan 25 Nama Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Bandung -

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) sudah mengantongi 25 calon direksi Bank BJB. Nama-nama itu hasil penyeleksian yang dilakukan Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN) bank tersebut.

Menurut Asisten Daerah II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Eddy Nasution, Emil akan kembali menyeleksi 25 nama tersebut sebelum menyerahkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Maret mendatang untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan.

"Kalau Pak Gubernur sudah dapat nama itu, nanti akan dikirim ke KRN untuk dikirim ke OJK untuk di-fit and proper," kata Eddy kepada wartawan di Bandung, Kamis (21/3/2019).

Selanjutnya, kandidat yang lolos tes di OJK akan ditentukan nasibnya dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS LB) pada 30 April 2019 mendatang. Saat ditanya siapa saja 25 kandidat tersebut, Eddy tidak mau membocorkannya.

Terlebih, nama-nama yang akan diseleksi Emil sebelum dikirim ke OJK ini masih bisa berubah termasuk dari luar calon yang saat ini sudah dikantongi Emil. Hanya saja, menurutnya mantan wali kota Bandung ini akan mengerucutkan 25 calon direksi tersebut menjadi sekitar delapan nama.

"Kemungkinan delapan, tergantung nanti Pak Gub mau ganti enggak di dalam lagi yang lain. Kan enggak tahu," ujarnya.

Dalam proses uji kelayakan dan kepatutan, lanjut Eddy, OJK akan menguji dua kandidat untuk masing-masing posisi direksi Bank BJB. "Tapi kata OJK, satu (kandidat) pun cukup, ada aturan baru," imbuhnya.

Baca Juga: Jelang RUPS BJB, Pemprov Jabar Didorong Komunikasi dengan Pejabat Daerah

Dia menambahkan, saat ini terdapat beberapa posisi direksi yang kosong di Bank BJB. Salah satunya direktur komersial dan UMKM yang terakhir diisi almarhum Agus Gunawan.

Tak hanya itu, menurutnya, Emil pun mewacanakan penambahan posisi direksi baru yang khusus menangani sistem informasi dan teknologi (SIT) perbankan. "Pak Gub mewacanakan nambah satu direktur IT. Karena tanpa IT, bank ini ketinggalan. Jadi Pak Gub antisipasi," katanya.

Disinggung kualitas SIT Bank BJB yang belum maksimal sehingga menjadi alasan Emil menambah posisi direksi tersebut, Eddy tidak membantahnya. "Saya tidak mengatakan itu, tapi real-nya sebagian begitu," pungkasnya.

Baca Juga: Seleksi Direksi Bank BJB, Ridwan Kamil Tidak Serius?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: