Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Airlangga: Implementasi Industri 4.0 Buka 17 Juta Lapangan Kerja

        Airlangga: Implementasi Industri 4.0 Buka 17 Juta Lapangan Kerja Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menegaskan, aspirasi besar dari pengembangan ekonomi digital dan revolusi industri 4.0?adalah untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Diproyeksikan, di 2030, Indonesia menjadi negara 10 besar dengan perekonomian terkuat di dunia.

        "Sekarang kita nomor 16 di dunia, dan pada 2030 Indonesia akan lolos dari?middle income trap. Indonesia sekarang masih masuk?lower middle income country, tetapi tahun depan sudah masuk?middle income country," ungkapnya.

        Dengan implementasi industri 4.0, menurut Airlangga, pertumbuhan ekonomi akan naik satu hingga dua persen, kemudian bisa membuka 17 juta tambahan lapangan pekerjaan.

        "Itu berdasarkan studi dari McKinsey, dan dari 17 juta itu, sebanyak 4 juta akan berada di sektor industri, sisanya ada di sektor jasa penunjang industri sehingga itu peluang sangat terbuka untuk kita," tegasnya.

        Baca Juga: Ekonomi Digital Buka Peluang Penumbuhan Wirausaha Industri Baru

        Upaya yang dilakukan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk mendorong wirausaha atau industri kecil dan menenagah (IKM) dalam era ekonomi digital, antara lain dengan memfasilitasi produk-produknya masuk ke pasar?e-commerce?melalui program e-Smart IKM yang telah dicanangkan sejak 2017 lalu.

        Selain itu, Kemenperin memacu tumbuhnya wirausaha industri baru dari kalangan pondok pesantren melalui pelaksanaan program Santripreneur. Menurut Airlangga, kalangan pesantren atau santri memiliki komunitas tersendiri.

        Pondok pesantren juga memiliki potensi pemberdayaan ekonomi, mengingat sudah banyak pondok pesantren yang mendirikan koperasi, mengembangkan berbagai unit bisnis atau industri berskala kecil dan menengah, serta memiliki inkubator bisnis.

        Baca Juga: Kata Bang Sandi, Ini 3 Tantangan UMKM di Era Revolusi Industri 4.0

        "Seluruh potensi ini merupakan modal yang kuat dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Langkah konkritnya, Kemenperin mendorong misalnya di Pesantren Muhammadiyah Sragen, kami bantu memproduksi roti. Dengan demikian, ekosistem ekonomi berjalan dan terjadi pengembangan?entrepreneurship?di pesantren," tegasnya.

        Airlangga menambahkan, selain di Sragen, Jawa Tengah, Santripreneur juga sudah berjalan di beberapa daerah lain, seperti di Bogor, Jawa Barat.

        "Santripreneur diharapkan menghidupkan ekosistem ekonomi di lingkungan pesantren sehingga bisa memenuhi kebutuhan para santri sekaligus menjadi unit usaha yang terus berkembang," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Yosi Winosa
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: