Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) merilis hasil survei terbarunya. Dalam hasil surveinya, pasangan Joko Widodo - Ma'ruf Amin diprediksi akan kalah dari pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno di Pilpres 2019 mendatang.
Baca Juga: Survei IDM: Jokowi- Ma'ruf 38,76 Persen, Prabowo-Sandi 57,6 Persen
"Tingkat elektabilitas pasangan Joko Widodo - Ma'ruf Amin hanya berkisar 40,9 persen dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno 58,1 persen," kata Direktur Eksekutif LKPI, Tubagus Alvin saat pemaparan hasil survei di kawasan Cikini, Jumat (5/4/19).
Alvin mengungkapkan, penyebab merosotnya tingkat keterpilihan Jokowi-Ma'ruf Amin diakibatkan oleh beberapa hal.
Pertama, sebanyak 58,1 persen masyarakat berpendapat bahwa negara Indonesia saat ini sedang berjalan ke arah yang salah seperti: bertambahnya hutang negara, tingginya tingkat korupsi yang kian merajalela, mempermudah masuknya tenaga kerja asing di Ondobesia, serta maraknya jual beli jabatan di Oemerintah dari tingkat desa sampai tingkat pusat.
"Kedua, menurunnya tingkat pendapatan dan perekonomian keluarga yang sangat dirasakan oleh masyarakat Indonesia sebesar 85,5 persen selama kurun waktu 4 tahun terakhir," terang Alvin.
Selain itu, ketidakpuasan masyarakat dalam keadaan negara saat ini di bawah kepemimpinan Jokowi seperti berkembangnya ideologi khilafah yang sangat meningkat, sehingga menhancam ideologi Pancasila dan suburnya pllitik identitas dalam kehiduoan sosial politik.
"Hal ini tercermin dari temuan survei sebanyak 79,1 persen sehingga mengakibatkan ketidakpuasan masyarakat mencapai 65,6 persen," ungkapnya.
Adapun, kata Alvin, populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam Pemilu tahun 2019, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau sudah menikah.
"Dari popupalasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) dengan responden sebanyak 2426, dengan margin of error sebesar 1,99 peraen pada ttingkat kepercayaan 95 persen," terang Alvin.
Survei diakukan dengan wawancara tatap muka oleh surveyor pada 20 Maret - 3 April 2019.
Selain itu, Alvin juga mengungkapkan sumber perolehan dana dalam melakukan survei kali ini. Karena, kata dia, sebelumnya belum ada lembaga survei yang menjelaskan dari mana dana penelitian didapat.
"Yang pertama, dana didapat dari sumbangan donatur yang terdiri dari pengusaha-pengusaha yang tidak ingin disebutkan namanya. Yang kedua, dana dari LKPI sendiri," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat