Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Prabowo dan Sandi Gunakan Agama untuk 'Sahwat' Politiknya?

        Prabowo dan Sandi Gunakan Agama untuk 'Sahwat' Politiknya? Kredit Foto: Youtube.com
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kampanye akbar Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno di Gelora Bung Karno (GBK) pada Minggu (7/4/2019) kemarin, ternyata menjadi perbincangan. Salah satunya, peristiwa salat subuh berjamaah yang bercampur aduk, antara laki-laki dan perempuan.

        Direktur Ekskutif Indonesian Public Institute, Karyono Wibowo, mengatakan pihaknya menilai potret salat subuh berjamaah yang dilakukan, dimana bercampur antara laki-laki dan perempuan, sementara di sisi yang lain, kelompok mereka selalu gembar-gembor mengangkat kesucian Islam.

        Baca Juga: Massa Prabowo di GBK Kemarin Punya Habib Rizieq?

        Menurutnya, dengan gambaran campur aduknya solat subuh itu justru mengafirmasi dugaan-dugaan bahwa berbagai kegiatan agama, simbol-simbol agama sangat melekat terlihat dan digunakan untuk kepentingan politik praktis dan kekuasaan.

        ?Sangat nampak digunakan untuk kepentingan politik dengan cara membangkitkan giroh agama. Artinya sahwat politik mereka lebih menonjol, akhirnya mereka tak memperdulikan salat campur aduk begitu, yang terjadi blunder sendiri,? ujarnya di Jakarta, Senin (8/4/2019).

        Baca Juga: Jokowi Minta Prabowo Tunjukkan Bukti Kebocoran Anggaran, Berani?

        Karena itu, Karyono berharap agar berbagai kelompok masyarakat untuk sadar dan tidak terpancing oleh kelompok petinggi partai yang seringkali menggunakan simbol agama mengutip quran dan hadis. Tetapi sejatinya ada kepentingan ekonomi politik dari simbol-simbol agama yang diusung.

        ?Jadi, dengan kejadian kemarin di GBK, jangan terjebak sentimen agama, yang selalu diusung oleh kelompok tertentu,? katanya.

        Seharusnya, lanjut Karyono, peristiwa kemarin menjadi pembelajaran karena sudah nyata di negara ini agama hanya diperalat untuk kepentingan kekuasaan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Irfan Mualim
        Editor: Irfan Mualim

        Bagikan Artikel: