'Aplikasi Lokal Seperti Go-Jek Harus Dilindungi, Tapi Tak Boleh Manja'
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binjar Panjaitan menilai produk buatan dalam negeri seperti Go-Jek harus dilindungi dan dikedepankan. Meskipun begitu, menurutnya, Go-Jek tetap harus bersaing dengan sang kompetitor, Grab.
"Keberpihakan Indonesia kepada (aplikasi) Indonesia itu harus. Produk buatan dalam negeri harus dikedepankan. Harus melindungi juga Go-Jek, dibuat elegan caranya," ujar Luhut di acara Konferensi Pers Mitra Juara Go-Jek 2019, Kamis (11/4/2019), di Jakarta.
Meskipun begitu, bukan berarti Go-Jek tidak menghadapi persaingan. Seperti yang dikatakan oleh Luhut, tak boleh manja.
Baca Juga: Raih Pertumbuham Transaksi 13,5 Lipat, Go-Jek Targetkan Hal Ini di 2019
"Kami (pemerintah) juga melihat, seperti Go-Jek ini juga harus dilindungi, ada keberpihakanlah. Tapi, tetap harus bersaing. Kalau sendiri saja, nanti dia manja pula. Enggak boleh manja, harus ada fighting-nya bersaing dengan Grab," tambahnya.
Menambahkan lebih lanjut, manajemen Go-Jek yang masih berada di bawah kendali Indonesia harus diperhatikan. Sebab hal itu menjadi nilai plus dari pesaingnya di Tanah Air.
Ia berujar, "Go-Jek karena manajemennya masih indonesia, menurut saya masih bagus dan harus dipertahankan ke depan supaya tambah bagus kita. Terus terang saya bangga melihat ini."
Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Siap Kolaborasi dengan Grab dan Go-Jek
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: