Bank Indonesia (BI) memprediksi pada kuartal II 2019, pertumbuhan kredit baru diperkirakan meningkat. Hal ini tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) permintaan kredit baru sebesar 98,6%, lebih tinggi dibandingkan 50% pada triwulan sebelumnya.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan, tingginya optimisme responden terhadap pertumbuhan kredit baru, terutama didorong oleh pertumbuhan kondisi ekonomi yang menguat, risiko penyaluran kredit yang rendah, rasio kecukupan modal yang meningkat, dan likuiditas yang cukup.
"Prioritas utama responden dalam penyaluran kredit baru kuartal II 2019 adalah kredit modal kerja, diikuti kredit investasi, dan kredit konsumsi," kata Onny di Jakarta, Selasa (16/4/2019).
Baca Juga: OJK Harap Kebijakan BI Mampu Dorong Kredit Sesuai Target
Pada jenis kredit konsumsi, penyaluran kredit pemilikan rumah atau apartemen masih menjadi prioritas utama, diikuti oleh penyaluran kredit multiguna dan kredit kendaraan bermotor.
Hasil survei perbankan BI mengindikasikan pertumbuhan kuartalan kredit baru pada kuartal I 2019? melambat dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini tercermin dari SBT permintaan kredit baru sebesar 50%, lebih rendah 71,7% dari kuartal sebelumnya.
Menurut dia, melambatnya pertumbuhan permintaan kredit baru terjadi pada kredit modal kerja dan kredit investasi yang terindikasi dari penurunan SBT permintaan kredit modal kerja dari 77% menjadi 68,2%, dan kredit investasi dari 83,1% menjadi 74,7%.
Sementara pertumbuhan kuartalan (qtq), kredit konsumsi meningkat, terindikasi dari meningkatnya SBT dari 28% menjadi 30,4%. Peningkatan kredit konsumsi tersebut terutama didorong oleh penyaluran kredit kendaraan bermotor.
Baca Juga: BI Catat Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 12% Jadi...
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: