Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apa Itu Brand Valuation?

        Apa Itu Brand Valuation? Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Brand valuation atau penilaian merek adalah proses yang digunakan untuk menghitung nilai merek. Properti, saham, mesin, atau tanah yang merupakan nilai perusahaan sebagai aset berwujud kini telah berganti. Nilai perusahaan saat ini lebih condong kepada aset tak berwujud, yakni nama merek atau brand mereka.

        Melansir dari Marketeers (25/4/2019), dasar pemikiran brand valuation adalah suatu merek merupakan salah satu aset sebuah perusahaan, dan seperti aset-aset lainnya, brand valuation harus digunakan secara produktif untuk menghasilkan penjualan.

        Baca Juga: Apa Itu Brand Equity?

        Meskipun aset tak berwujud, merek merupakan aset yang spesial karena dampak ekonomis yang dimilikinya. Pada dasarnya, merek yang kuat akan membangkitkan permintaan berkali-kali lipat dan memastikan pembelian kembali oleh konsumen di masa depan.

        Nilai merek telah diakui selama lebih dari seratus tahun. John Stuart, Ketua Quaker berkata pada sekitar tahun 1900, "Jika bisnis ini terpecah, saya akan memberi Anda tanah dan batu bata dan mortir, dan saya akan mengambil merek dagang bisnis ini."

        Namun, teknik untuk mengukur nilai merek telah menjadi lebih canggih dengan munculnya perangkat lunak terkomputerisasi seperti Excel pada pertengahan 1980-an. Penilaian merek menjadi berita utama keuangan ketika mereka diajukan untuk membela Rank Hovis McDougall (RHM) dari pengambilalihan bermusuhan dari Goodman Fielder Wattie (GFW).

        Baca Juga: Apa Itu Brand Awareness?

        Sejak tahun 1988, metode penilaian merektelah meningkat dan terkonsolidasi, sebagian berkat penerimaannya pada tahun 2005 di bawah Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS). IFRS menyatakan bahwa untuk pertama kalinya, merek dan aset tidak berwujud lainnya yang diperoleh dapat dilaporkan pada neraca perusahaan.

        Merek dinilai karena berbagai alasan, seperti untuk sengketa hukum, manajemen strategis, komunikasi internal, manajemen bisnis, sekuritisasi merek, dan M&A (Merger dan Akuisisi). Model penilaian merek mengikuti pedoman standar. Model untuk menilai merek mengikuti prinsip penilaian yang sama yang digunakan untuk menilai aset berwujud lainnya, seperti pendekatan pendapatan ekonomi, pendekatan pasar, dan pendekatan biaya.

        Penerapan model penilaian merek membutuhkan pengetahuan dan pengalaman khusus.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Clara Aprilia Sukandar
        Editor: Clara Aprilia Sukandar

        Bagikan Artikel: