Turki membuka peluang impor lada dan produk kimia dari Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri mereka. Hal itu terungkap dalam forum bisnis? yang berlangsung pada 29 April 2019 lalu di Istanbul, Turki.
Selain dihadiri 60 pengusaha Turki, hadir pula Ketua Umum Produsen Oleochemical Indonesia (APOLIN)? sekaligus mewakili Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Rapolo Hutabarat dan Wakil Pemerintah Kabupaten Luwu Timur serta produsen lada Luwu Timur.
?Kegiatan ini telah membawa hasil pembicaraan bisnis diantaranya? tiga importir lada Turki dengan produsen lada Luwu Timur untuk menjajaki impor lada dari Luwu.Salah satu importir bahkan merencanakan untuk meninjau langsung lokasi perkebunan dalam waktu dekat,? Kata Konsulat Jenderal Indonesia Istanbul Herry Sudradjat dalam keterangan tulisnya, Selasa (7/5/2019).
Baca Juga: Awas! Gunakan Bibit Sawit Kualitas Rendah Berpotensi Rugi Puluhan Tahun
Herry juga menyampaikan update perekonomian Indonesia serta berbagai peluang bisnis yang ada di Indonesia, utamanya sebagai negara sumber impor bagi Turki untuk beberapa komoditi unggulan seperti karet, teh, kopi, hasil laut, benang tekstil, produk kehutanan. Disamping itu diilakukan perkenalan? website www.endonezyaurunleri.com yang dibentuk KJRI Istanbul dan berisi data informasi perusahaan dan produk ekspor Indonesia dalam bahasa Turki.
?Dipilihnya produk terkait kelapa sawit dan lada dalam Forum Bisnis ini didasari pertimbangan keduanya merupakan produk yang memiliki prospek di pasar Turki di masa depan,? tambahnya.
Tercatat ekspor terkait kelapa sawit? Indonesia ke Turki mengalami kenaikan dari 79,5 ribu ton (2016) menjadi 306,2 ribu ton (2018). Untuk produk turunan kelapa sawit (stearic acid, fatty acid dll) Indonesia? memiliki pangsa pasar Turki sekitar 28% dengan nilai ekspor US$24,3 juta? sementara impor Turki dari seluruh dunia adalah US$94,5 juta.
Baca Juga: Pabrik Kelapa Sawit Tanpa Kebun Berpotensi Rusak Tata Niaga Sawit, Kok Bisa?
Adapun untuk ekspor lada Indonesia ke Turki masih di bawah? US$101 ribu? tahun 2018 sementara impor Turki dari seluruh dunia lebih dari US$12 juta. Adapun kemampuan ekspor Indonesia tahun tersebut adalah US$156 juta di tahun 2018.
Dalam rangka upaya perumusan strategi penetrasi pasar yang lebih efektif di Turki untuk kedua produk tersebut, KJRI Istanbul akan bekerjasama dengan lembaga konsultan di bidang market research yang salah satu hasilnya adalah rekomendasi sejumlah perusahaan terpilih di Turki yang memiliki potensi besar untuk mengimpor produk lada (hitam dan putih) serta produk kiimia turunan kelapa sawit (stearic acids-oleochemical).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: