Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perum Perhutani Bangun Pusat Pembibitan Lebah dan Pengembangan Teknologi HHBK

        Perum Perhutani Bangun Pusat Pembibitan Lebah dan Pengembangan Teknologi HHBK Kredit Foto: Perum Perhutani
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perum Perhutani melakukan kerja sama dengan CV Nutrima Sehatalami dalam pembangunan pusat pembibitan (breeding center) lebah tanpa sengat dan pengembangan teknologi produk hasil hutan bukan kayu (HHBK).

        Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M Mauna dan Direktur CV Nutrima Sehatalami, Mahani di Jakarta, Jumat (10/5/2019). Hadir pula dalam acara tersebut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya.

        Penandatangan kerja sama ini bersamaan dengan kick off pengembangan multiusaha HHBK dan jasa lingkungan berbasis masyarakat menuju revolusi industri 4.0 yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

        Denaldy menyampaikan, di era revolusi industri 4.0 ini Perhutani mengusung tema Perhutani 4.0+: Governance Through Connectivity sebagai upaya mengintegrasikan semua aspek baik hulu-hilir maupun internal-eksternal dengan berbasis teknologi informasi.

        Baca Juga: Perhutani Bangkitkan Ekspor Industri Kayu

        Baca Juga: Perum Perhutani Ajak Tiga BUMN Manfaatkan Hutan untuk Budi Daya Kopi

        "Pengembangan HHBK dan jasa lingkungan menjadi salah satu fokus dalam meningkatkan pendapatan dan pemberdayaan masyarakat didasari penerapan tata kelola perusahaan yang baik," kata Denaldy dalam keterangannya.

        Dia juga menyampaikan, kerja sama ini baru dilaksanakan, khususnya di wilayah kerja Perhutani divisi regional Jawa Barat dan Banten. Ke depannya akan diimplementasikan di seluruh wilayah kerja Perum Perhutani.

        Sementara Mahani menjelaskan, perusahaannya bergerak di bidang industri pengolahan herbal (herb infusion), produk obat tradisional, perdagangan besar obat tradisional, farmasi, kosmetik, industri makanan dengan fokus pada komoditas hasil perlebahan dan HHBK.

        "Proses selanjutnya dihasilkan bibit unggul lebah tanpa sengat berupa bahan baku di antaranya madu, propolis dan bee pollen untuk dijadikan produk akhir atau turunan yang bernilai ekonomi lebih tinggi dan memasarkannya hingga dinikmati konsumen," ujar Mahani.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bambang Ismoyo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: