Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kubu Prabowo Klaim Menang, Tim Jokowi: Telat

        Kubu Prabowo Klaim Menang, Tim Jokowi: Telat Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin membandingkan klaim suara yang disampaikan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan Situng KPU.

        Juru bicara TKN, Ace Hasan Syadzily, mengatakan jika melihat klaim kemenangan kubu 02 sebesar 54,24% berdasarkan data mereka hasil penghitungan C1 dari 444.976 TPS (54,91%) per 14 Mei pukul 12.28 WIB jelas merupakan data yang terlambat.

        "Dengan data tersebut seharusnya tidak bisa diklaim sebagai sebuah kemenangan. Situng KPU saja saat ini sudah mencapai 81,87% di mana angka kami unggul 56,2% dan 02 mendapatkan 43,7% dengan selisih lebih dari 15 juta pemilih," ujarnya di Jakarta, Selasa (14/5/2019).

        Baca Juga: Prabowo Bolak-balik Teriak Curang, curang, KPU: Enggak Ada Masalah

        Ia juga berbicara data real count di War Room TKN. Berdasarkan data TKN, suara Jokowi-Ma'ruf sudah menembus 80 juta. "Dengan komposisi suara Jokowi-Amin sebesar 56,08%, sedangkan Prabowo-Sandi 43,92%. Batas psikologis diambil dari hitungan 50%+1 dari 155 juta suara (81% dari 192 juta DPT KPU). Kami lebih punya otoritas untuk mengklaim kemenangan daripada kubu 02," jelasnya.

        Ia kemudian menyebut kubu Prabowo-Sandiaga menunjukkan ketidakkonsistenannya terkait data. Ace mengungkit klaim kemenangan 62% yang awalnya disampaikan kubu 02.

        "Dengan melihat data-data yang disampaikan kubu 02 justru mereka menunjukkan konsisten dengan ketidakkonsistenannya. Awalnya menyebut klaim kemenangan 62%," imbuhnya.

        "Terus berubah lagi. Sekarang dengan data yang baru terkumpul 54% TPS mereka mengklaim menang 54,24%. Sikap ini sudah kami duga karena memang mereka dari sejak awal sudah tertutup dengan data-datanya. Ini terbukti dengan ketidakjelasan tempat di mana real count mereka berada," sambungnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Irfan Mualim
        Editor: Irfan Mualim

        Bagikan Artikel: