Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan upaya memacu pertumbuhan ekonomi nasional tidak cukup hanya mengandalkan pengeluaran pada sektor publik. Terlebih, kemampuan fiskal pemerintah saat ini sangat terbatas. Karenanya, diperlukan peran serta pihak swasta, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk melakukan penanaman modal.
Baca Juga: Jokowi Mau Punya Legacy Keren, Misbakhun Siapkan Dukungan Lewat Parlemen
?Investasi merupakan indikator yang dapat menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi dalam perekonomian suatu negara. Melalui investasi akan tersedia berbagai sarana produksi yang dapat dioptimalkan untuk menghasilkan output dan nilai tambah yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi,? ujar Bamsoet saat menjadi keynote speaker pada acara IndoSterling Forum, dengan tema 'Memprediksi Iklim Investasi Indonesia Pasca Pilpres 2019,' di Jakarta, Kamis (16/05/19).
Mengingat pentingnya peran investasi dalam pertumbuhan ekonomi, terutama bagi negara berkembang seperti Indonesia, Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menekankan pentingnya menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif. Karena iklim investasi yang kondusif akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya.
?Berdasarkan data yang dirilis World Bank, indeks kemudahan berusaha atau ease of doing business (EODB) Indonesia tahun 2018 berada pada peringkat ke-73. Secara total, nilai EODB Indonesia naik 1,42 poin menjadi 67,96. Indikator yang menyumbang kenaikan nilai bagi Indonesia adalah indikator memulai usaha, memperoleh kredit dan pendaftaran properti,? tutur Bamsoet.
Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun mengatakan satu-satu jalan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga mencapai 7% adalah melalui investasi dalam dan luar negeri.
Dia menilai untuk mencapai hal tersebut, dirinya mendorong agar tim ekonomi Presiden Joko Widodo dalam lima tahun kedepan harus dirombak.
"Saya berharap ada perombakan besar-besaran tim ekonomi Presiden Jokowi jilid kedua. Karena cita-cita Jokowi sangat tinggi, misalnya sebelum Pemilu usai, beliau sudah wacanakan pemindahan ibu kota dan mau membawa Indonesia menjadi negara maju," katanya.
Dia menilai tim ekonomi Presiden Jokowi kedepan secara rill harus mengerti pro-pasar, yaitu bagaimana regulasi bisa berjalan dan mewujudkan cita-cita Presiden.
Dalam acara ini hadir Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Anggota Komisi IX Fraksi Partai Golkar DPR RI Mukhamad Misbakhun, Peneliti Senior INDEF Enny Sri Hartati dan Direktur IndoSterling Aset Manajemen Stevan Purba.Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat