Program restorasi dan konservasi di lahan gambut atau Restorasi Ekosistem Riau (RER) yang dilakukan Grup APRIL terus digenjot dalam lima tahun ini. Hasilnya, RER sukses melakukan restorasi hutan rawa gambut seluas 58,21 ha sepanjang? 2018. Pencapaian 58,21 ha terdiri dari 28,3 ha penanaman dan 29,9 ha regenerasi alami yang dibantu.
?Ini merupakan pencapaian terbesar kami hingga saat ini, dan hampir menggandakan? apa yang telah dicapai dalam empat tahun sebelumnya," kata External Affairs Director RER, Nyoman Iswarayoga dalam peluncurkan RER Progress Report 2018 di Jakarta, Kamis (16/5/2019).
Nyoman mengatakan hutan rawa gambut RER sangat luas, terisolasi dan sulit diakses. Identifikasi dan penentuan prioritas lokasi konservasi sangat penting untuk memastikan efisiensi operasional. Sejak 2014, RER telah menerapkan restorasi di 88,56 ha berdasarkan rencana kegiatan tahunan yang disetujui pemerintah.
Baca Juga: Mewujudkan Bebas Sampah Plastik di APRIL Group
Selain itu pada 2018 sepanjang 65.400 meter kanal drainase lama di dalam area RER telah ditutup dengan 53 bendungan. Itu dilakukan dalam upaya berkelanjutan yang direncanakan akan selesai pada 2025. Program RER ditujukan untuk melindungi, mengkaji, merestorasi kemudian mengelola keanekaragaman hayati dihutan gambut terbesar di Sumatera.
Capaian lainnya selama empat tahun terakhir tercatat tidak ada kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah RER.Hal ini berkat komitmen kuat dalam merestorasi hutan, restorasi hidrologis serta pelibatan masyarakat langsung di dalamnya.
Baca Juga: Jadi Prioritas Teratas, APRIL Group Penuhi Sistem K3
?Pada tahun 2018, untuk tahun keempat berturut-turut, tidak ada titik api atau kebakaran terjadi di dalam konsesi RER. Pencegahan kebakaran selalu lebih diutamakan daripada tindakan penanggulangan kebakaran. Karena kebakaran hutan akan? melibatkan biaya tinggi dan risiko tinggi terhadap nyawa,? tambah Nyoman.
Sementara itu, Direktur Utama PT Riau Andalan Pupl and Paper (RAPP) Sihol Aritonang mengatakan pencapaian yang dicatatkan RER tidak terlepas dari metode yang ditetapkan APRIL selaku induk usaha PT RAPP yakni dengan pendekatan produksi-proteksi khususnya di wilayan Semenanjung Kampar.
Lebih lanjut Sihol mengatakan RER merupakan perwujudan nyata komitmen perusahan dalam mendorong penerapan Tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) khususnya poin 15 Life on Land (Ekosistem Daratan).
?Selain itu RER merupakan bagian dari perwujudan Sustainable Forest Management Policy 2.0 yang dijalanjan Grup APRIL. Kami berkomitmen 1 banding 1 dimana kami mengkonservasi atau merestorasi 1 hektare hutan alam untuk setiap hektare hutan tanaman? industri yang dikelola,? ucapnya.
Pada Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP21) tahun 2015 di Paris, Grup APRIL berkomitmen sebesar US$100 juta selama 10 tahun untuk mendukung proyek restorasi ekosistem dan konservasi APRIL.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: