Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kembangkan Solar Panel, APRIL Group Dukung Net Zero Emission Indonesia pada 2060

Kembangkan Solar Panel, APRIL Group Dukung Net Zero Emission Indonesia pada 2060 Kredit Foto: Imamatul Silfia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Asia Pasific Resources International Limited (APRIL) Group, produsen pulp dan kertas berkelanjutan, mengembangkan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (solar panel). Pembangunan ini merupakan salah satu bagian dari realisasi keberlanjutan komitmen APRIL2030 yang juga mendukung realisasi peta jalan net zero emission Indonesia pada 2060.

Melalui pembangunan solar panel ini, APRIL dapat merealisasikan penggunaan sumber energi terbarukan untuk kebutuhan pabrik hingga 90%. Selain itu, pengembangan solar panel ini juga bertujuan untuk menurunkan kadar emisi karbon produk hingga 2030 nanti.

Baca Juga: APRIL Dukung Pemanfaatan Hutan dengan Prinsip Pembangunan Berkelanjutan

"Sejalan dengan prioritas pemerintah untuk merealisasikan strategi jangka panjang rendah karbon dan ketahanan iklim serta menjawab konsesus global akan pentingnya peran swasta untuk memitigasi perubahan iklim, APRIL menjalankan sejumlah strategi demi mengendalikan emisi kami sendiri," kata Sihol Aritonang, Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) unit operasional APRIL Group di Jakarta, Senin (29/11/2021).

Program ini merupakan bagian dari komitmen keberlanjutan APRIL 2030 yang fokus untuk memberikan kontribusi positif terhadap iklim, alam, dan masyarakat. Saat ini, APRIL telah menyelesaikan tahap pertama proyek instalasi solar panel sebesar 1 megawatt dari rencana total 20 megawatt di lokasi operasional perusahaan di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau.

"Satu (1) megawatt itu perlu lahan 1 hektare (ha) kira-kira. Rencana kami tahun ini 1 megawatt, tahun depan 4 megawatt. Kami masih punya 3 tahun untuk merealisasikan 15 megawatt, dan kami confident," ujar Sihol.

Sihol mengungkapkan, nilai investasi untuk pembangunan solar panel mencapai US$85.000. "Namun, kami percaya teknologi ini kan makin lama makin murah karena ekspektasi pasar atas hadirnya solar panel yang berkualitas, nah kami manfaatkan itu untuk investasi," tuturnya.

Menurut Sihol, solar panel diperkirakan akan berkontribusi sekitar 2-3% dari kebutuhan energi di dalam kompleks produksi di Riau.

Selain pengembangan solar panel, APRIL juga mendukung penyediaan dua bus listrik untuk mobilitas karyawan sebagai langkah awal mendukung terciptanya transportasi rendah karbon di wilayah operasional perusahaan. APRIL berencana akan menambah suplai bus listrik ke depannya.

"Kami sudah mulai dengan langkah awal. Bersama mitra akan kami mulai ke tahapan berikutnya," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: