Administrasi Penerbangan Federal (FAA) mengharapkan untuk menyetujui jet 737 MAX untuk kembali ke layanan secepatnya pada akhir Juni. Hal ini membuat saham Boeing Co naik sebanyak tiga persen, tertinggi selama dua pekan.
Dilansir dari Reuters, saham pembuat pesawat terbesar di dunia telah jatuh hampir 15 persen sejak kecelakaan fatal jet Ethiopia Airlines 737 MAX pada bulan Maret. Jatuhnya harga saham itu menghapus sekitar US$40 miliar nilai pasar.
Baca Juga: Saham Turun, Boeing di Ambang Krisis Paling Buruk Sepanjang 103 Tahun
Saham tersebut juga berada di antara yang berkinerja terburuk pada indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average. Indeks benchmark naik sekitar tiga persen selama periode yang sama, sementara Dow naik 0,2 persen marjinal.
"Dialog lebih bergeser ke arah ketika pesawat bisa kembali ke layanan," tulis analis Morgan Stanley, Rajeev Lalwani dalam sebuah catatan.
Jika pesawat akan terbang pada Juni, operatornya, termasuk Southwest Airlines Co, American Airlines Group Inc dan United Continental Holdings Inc, kemungkinan tidak perlu memperpanjang pembatalan mahal yang telah mereka lakukan pada musim terbang puncak musim panas. Diharapkan, maskapai kembali mempercayai produk Boeing dan melanjutkan kerja sama.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: