Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Walau Tipis, Peluang Prabowo Menang di MK Masih Ada

        Walau Tipis, Peluang Prabowo Menang di MK Masih Ada Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menilai peluang kemenangan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK) masih ada.

        "Walaupun tipis, peluang Prabowo menang di MK kan tetap ada. Kami apresiasi Prabowo yang dari awal tidak akan membawa kasus sengketa ke MK, namun beliau akhirnya membawa kasus sengketa ke MK. Kami percaya MK akan memutuskan perkara ini seadil-adilnya dan profesional," katanya kepada wartawan, Senin (27/5/2019).

        Baca Juga: Tim Prabowo Sebut Rezim Korup, Pimpinan KPK Bersuara

        Lanjutnya, terkait tudingan kecurangan Pemilu yang dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif, pihaknya menyarankan agar kubu Prabowo memperkuat bukti tersebut.

        "Prabowo dan tim harus menyiapkan bukti yang kuat dan data primer. Saya pikir ini juga tidak mudah membuktikan soal TSM (terstruktur, sistematis, masif) di MK. Mengugat sengketa pilpres hanya ada satu jalan, yaitu ke MK dan itu jalur yang konstitusional dan elegan. Di lembaga ini nanti diputuskan soal Pilpres 2019," jelasnya.

        Lebih lanjut, ia menyadari selisih perolehan suara Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi cukup jauh. Oleh karena itu, dirinya berharap MK dapat memutuskan seadil-adilnya.

        Baca Juga: MK, Hati-Hati dengan Bambang Widjojanto

        "Kita paham dis-trust terhadap institusi MK selalu ada, ini juga momentum untuk membangun citra trust building terhadap MK," terangnya.

        Namun, ia menilai dugaan TSM ini menjadi titik awal perbaikan sistem pemilu ke depan. "Paling tidak temuan sengketa di MK bisa menjadi tempat untuk membuktikan terjadi kecurangan secara TSM. Kalau tidak bisa dibuktikan bisa menjadi rekomendasi perbaikan sistem pemilu yang berkualitas ke depannya, bisa menjadi evaluasi perbaikan pemilu yang sangat kompleks ini sehingga meminimalisir mudarat Pemilu Serentak pada tanggal 17 April kemarin," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: