Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Taiwan Sebut China Tutup-tutupi Tragedi Berdarah Tiananmen

        Taiwan Sebut China Tutup-tutupi Tragedi Berdarah Tiananmen Kredit Foto: GettyImage
        Warta Ekonomi, Taipei -

        Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan Pemerintah China terus menutup-nutupi tragedi berdarah yang terjadi pada 4 Juni 1989 di Lapangan Tiananmen. Padahal tak dapat dipungkiri bahwa terjadi kekerasan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) terhadap demonstran pro-demokrasi dalam peristiwa tersebut.

        ?Pemerintah China tidak hanya tidak berencana untuk bertobat atas kesalahan masa lalu, tapi juga terus menutupi kebenaran,? kata Tsai melalui akun Facebook pribadinya pada Selasa (4/6/2019), menjelang peringatan 30 tahun peristiwa Tiananmen.

        Dalam unggahan yang disertai foto dirinya sedang memegang lilin, Tsai juga menyatakan keprihatinan atas erosi kebebasan China di Hong Kong. Hal itu kemudian dia bandingkan dengan apa yang diperjuangkan Taiwan.

        Baca Juga: China Anggap Mike Pompeo Arogan dan Ikut Campur Urusan Negerinya

        ?Taiwan pasti akan membela demokrasi dan kebebasan. Terlepas dari ancaman dan infiltrasi, selama saya menjadi presiden, Taiwan tidak akan tunduk pada tekanan,? ujarnya.

        Taiwan memang kerap menggunakan momen peringatan peristiwa Tiananmen untuk mengkritik China. Taipei kerap mendesak Beijing agar mengakui kesalahan yang dibuatnya dalam kejadian kelam tersebut.

        Pada 15 April hingga 4 Juni 1989, mahasiswa di China memimpin gerakan protes terhadap pemerintah. Mereka menyuarakan kekecewaannya atas ketidakstabilan ekonomi dan praktik korupsi. Aksi yang semula hanya berskala kecil itu kemudian diikuti massa yang lebih luas.

        Kala itu aksi mahasiswa berubah menjadi demonstrasi pro-demokrasi. Namun Pemerintah China meresponsnya dengan represif. Militer dikerahkan untuk menekan dan menghantam massa. Menurut laporan, lebih dari 200 orang tewas dan 7.000 lainnya mengalami luka-luka dalam peristiwa tersebut.

        Namun aktivis dan pegiat HAM di sana meyakini, jumlah korban tewas dalam peristiwa Tiananmen mencapai ribuan orang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Kumairoh

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: