Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mr Bitcoin, ‘The Blockchain Cyborg’ di Dunia Nyata

        Mr Bitcoin, ‘The Blockchain Cyborg’ di Dunia Nyata Kredit Foto: Kr-Asia
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pernahkah Anda berpikir bakal memiliki sebuah dompet kripto yang secara fisik benar-benar ditanamkan di dalam tubuh Anda? Pernahkah Anda memiliki ide menanamkan sebuah mikrocip yang berisi tentang data-data keuangan dan informasi penting personal lainnya di bawah permukaan kulit Anda? Atau pernahkah Anda berimajinasi dapat melakukan sebuah transaksi keuangan dengan hanya melambaikan tangan untuk membentuk sebuah bahasa isyarat?

        Jika jawaban dari ketiga pertanyaan di atas adalah tidak, maka sepertinya pemikiran dan duniai ide Anda masih kalah kreatif dibanding pria satu ini. Adalah Martijn Wismeijer, pria asal Belanda yang di kemudian hari lebih banyak dikenal publik dunia sebagai Mr Bitcoin.

        Julukan itu bukannya tanpa sebab. Semuanya bermula pada ide gilanya yang ingin menanamkan sebuah mikrocip yang memuat semua data blockchain miliknya ke dalam tubuhnya.

        "Ini hanyalah eksekusi dari sebuah pemikiran logis. Kita tahu bitcoin (uang kripto) adalah uang tanpa bank. Lalu, siapa yang akan menjaga mereka agar tetap aman? Saya pikir cara terbaik adalah menyimpannya di dalam tubuh Anda. Itu semacam Anda membuat rekening bank luar negeri di tubuh Anda," ujar Wismeijer dalam sebuah kesempatan terkait alasan yang mendasari eksperimen nakalnya itu.

        Baca Juga: Usai Janda Jeff Bezos Sumbangkan Setengah Hartanya, Miliarder Bitcoin Lakukan Hal Serupa

        Di Belanda, Martijn di antaranya dikenal sebagai pemilik bisnis Bitcoin Embassy, sebuah perusahaan bitcoin paling sukses di Negeri Kincir Angin itu hingga saat ini. Petualangannya di dunia kripto dan mendalami teknologi blockchain secara penuh dimulai pada 31 Desember 1999, di mana Martijn memutuskan berhenti dari pekerjaannya sebagai karyawan di sebuah perusahaan.

        "Mengapa saya bekerja mati-matian untuk perusahaan yang pendirinya bahkan telah meninggal lebih dari 50 tahun lalu? Mengapa saya tidak melakukan upaya yang besar itu untuk diri saya sendiri," ujar Martijn soal motivasinya meninggalkan dunia kerja dan beralih sebagai seorang entrepreneur.

        Tak hanya itu, Martijn mengisahkan bahwa dirinya juga pernah membuat kesalahan dengan memelopori pengembangan internet seluler pada 1997/1998, yang dalam perjalanannya baru dia sadari bahwa langkah itu terlalu dini dan tidak sesuai dengan perkembangan pasar yang dinilainya masih belum mampu menerima perubahan teknologi yang terlalu cepat.

        Sejak saat itu, Martijn pun mulai menggeser minatnya pada dunia mata uang digital (cryptocurrency) dengan basis teknologi blockchain. Faktor pendorongnya adalah persinggungan Martijn dengan Digicash, salah satu sistem koin kriptografi pertama yang didirikan oleh David Chaulm.

        "Sebagai seorang wirausaha, yang membuat bitcoin menjadi sangat menarik adalah konsepnya yang membuat setiap orang di mana saja dimungkinkan untuk turut berpartisipasi dalam sebuah bentuk ekonomi global yang baru," ungkap Martijn.

        Dalam perjalanannya, Martijn mulai menginisiasi pendirian sejumlah startup blockchain. Kebanyakan startup yang dia dirikan menjual ide memperbaiki kehidupan tanpa bermodalkan uang. Martijn menyebut sebuah bisnis tidak boleh diawali dengan keinginan mencari uang, melainkan harus benar-benar dibangun karena passion yang dimiliki.

        "Selama fokus pada tujuan, kami bisa saja berpesta keras. Pesta, pesta, dan pesta. Habiskan hidupmu dengan pesta. Tak masalah, asalkan kamu tak pernah lupakan tujuannya," papar Martijn.

        Salah satu capaian fenomenal Martijn di bidang blockchain adalah terobosan pertamanya mendirikan ATM Bitcoin di Amsterdam pada 2013 lalu. Hingga pada akhirnya seluruh perhatian publik dunia, terutama para pegiat bitcoin dan blokchain internasional, tertuju padanya seiring ide nyelenehnya menanamkan dua buah mikrocip NFC dengan kapasitas 868 bites di bawah kulit telapak tangannya.

        Setelah cukup banyak dikhawatirkan dari segi keamanan biological, sejarah pun mencatat bahwa ambisi Martijn terwujud dan operasi implan mikrocip itu sukses dan berjalan lancar. Dengan menanamkan dua bilah NFC di tangannya, maka Martijn dapat membuka kunci pintu, mengaktifkan mesin dan perangkat lain hingga bertransaksi secara finansial dengan gerakan tangan sederhana tanpa bantuan apa pun karena perangkat yang dia butuhkan sudah ada di dalam tubuhnya. Dengan proses implan yang dilakukannya, Martijn seolah menjelma menjadi semacam cyborg, meski masih terbilang dalam tahap awal.

        Baca Juga: 3 Bank Irlandia Mulai Pakai Sistem Blockchain Besutan Deloitte

        Kini, berjarak sekitar empat hingga lima tahun pasca Martijn melakukan operasi implan mikrocip pertamanya, satu per satu perusahaan mengikuti jejaknya dengan menekuni konsep itu sebagai sebuah bisnis komersial. Vivokey, misalnya, perusahaan yang bisa diakses melalui www.vivokey.com itu menyebut layanan yang disediakannya dengan "memberi Anda kekuatan kriptografi yang kuat hanya dengan lambaian tangan Anda."

        Menggunakan implan cryptobionic superkecil dengan ukuran hanya 2 mm x 12 mm, pemasangan biasanya dilakukan Vivokey di bagian anyaman empuk antara ibu jari dan telunjuk. Vivokey juga menegaskan bahwa pemasangannya dilakukan oleh tenaga media profesional dan penusuk tubuh berlisensi. Tagline yang digunakan pun cukup provokatif, yaitu "Bagi kami, Andalah yang paling penting, bukan nama akun dan kata sandi Anda."

        Selain Vivokey, ada juga Bichip Crypto Coin. Perusahaan asal Jerman itu menyebut layanannya sebagai "membantu Anda menjaga dompet di tempat yang paling aman, yaitu di bawah kulit Anda, dan membayar sebuah pembelian hanya dengan sebuah lambaian tangan." Bahkan jika sekomplotan pencuri atau perampok datang dan menggeledah rumah Anda dan membawa ahli komputer untuk meretas akun dan password Anda, mereka tetap tidak akan menemukan apa-apa karena semuanya tersimpan rapi dan aman di bawah kulit Anda tanpa ada satu pun orang yang tahu.

        Nah, dengan detail konsep dan serangkaian kelebihan serta kemudahan tersebut, apakah Anda tertarik menjadi pengikut Martijn berikutnya?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Taufan Sukma
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: