Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Boeing Berharap 737 MAX Bisa Terbang Tahun Ini

        Boeing Berharap 737 MAX Bisa Terbang Tahun Ini Kredit Foto: Reuters/Willy Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Boeing kini sedang dalam masalah besar. Isu keselamatan, perang dagang, dan masalah keamanan di Teluk menurunkan semangat pabrik pesawat terbesar sejagat ini. Hal ini terlihat pada saat Paris Air Show yang sedang berlangsung di Paris, Perancis.

        Padahal pameran aerospace ini adalah kesempatan untuk mencuri pasar tahunan sebesar US$150 miliar untuk segmen penerbangan komersial. Walaupun para analis berpendapat bahwa saat ini pasar ini sedang mengalami penurunan.

        Apalagi dua kali kecelakaan parah Boeing 737 MAX menyebabkan produk ini harus di-grounded. Tentunya, Boeing membutuhkan waktu untuk mengembalikan keyakinan konsumen dan pelanggan.

        Baca Juga: 737 Max Layak Terbang, Saham Boeing Ikut Menjulang

        Salah satu korban dari Boeing adalah maskapai Indonesia, Lion Air yang pada 29 Oktober lalu jatuh di Karawang, Jawa Barat. Saat itu pilot dan awak kendali pesawat Lion Air JT 610 jenis 737 MAX kebingungan setelah pesawat jet yang mereka kendalikan tiba-tiba menukik ke bawah.

        Mereka sempat mencari informasi di buku panduan. Tapi, karena keterbatasan waktu, akhirnya Lion JT 610 ini terjun ke laut Jawa. Kecelakaan yang sama terjadi di? Ethiopia pada 10 Maret 2019 pada pesawat Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan ET 302.

        Memang peristiwa ini telah menggetarkan para supplier, dan bahkan pesaing abadinya, Airbus. Apalagi Airbus juga, sebagaimana dikutip dari laman Reuters, sedang bertarung membereskan masalah korupsi internalnya.

        Pada Minggu kemarin Boeing mengatakan bahwa kesalahan implementasi cockpit warning system 737 MAX menjadi masalah yang paling berat. "Kami membutuhkan waktu untuk kembali membangun kepercayaan konsumen atas dua kecelakaan fatal tersebut," ujar Chief Executive Boieng, Dennis Muilenburg.

        Baca Juga: Pendiri Lion Air 'Berang': Boeing Anggap Rendah Maskapai dan Negara Saya

        Menurut Muilenburg, kesalahan Boeing adalah ketidakmampuan untuk berkomunikasi 'secara renyah' dengan regulator dan konsumen. Tapi dia tetap bersikukuh bahwa tidak ada kesalahan fatal dari sisi engineering dan desain.

        Muilenburg mengakui perusahaan membuat kesalahan atas kegagalan mengomunikasikan sistem peringatan di cockpit 737 MAX kepada regulator dan konsumen. Sialnya, hal inilah yang menjadi perhatian regulator secara global.

        Muilenburg, yang kini dalam tekanan, mengatakan, "Kami dari waktu ke waktu melihat ada kesamaan pandang dari para regulator." Dia mengharapkan MAX akan kembali mengudara tahun ini.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: