Memasuki pekan kedua usai libur lebaran 2019, rupiah masih terjebak dalam nasib buruk. Kala pembukaan pasar spot pagi tadi saja, dolar AS telah menikam rupiah hingga terkoreksi 0,03% ke level Rp14.325 per dolar AS.
Koreksi rupiah semakin menebal menjadi 0,17% ke level Rp14.350 per dolar AS. Minimnya sentimen postif yang menopang rupiah membuatnya terkoreksi pula di hadapan dolar Australia (-0,33%), euro (-0,26%), dan poundsterling (-0,25%).?
Baca Juga: Rupiah Dilahap Dolar AS, Investor Risau atas Sidang MK?
Begitu pun juga gerak rupiah di Asia. Saat ini, rupiah menyandang status sebagai mata uang ketiga terlemah di Asia. Rupiah hanya unggul tipis 0,12% terhadap ringgit dan 0,09% terhadap baht. Mata uang Asia yang paling menekan rupiah ialah dolar Singapura sebesar 0,26%, won sebesar 0,25%, dan yuan sebesar 0,19%.?
Baca Juga: Dolar AS Linglung dan Rupiah Bermuram Durja, Duh Sayang!
Sebagai informasi, saat ini pasar Asia tengah pesimis terhadap kelanjutan perang dagang antara AS-China. Tidak kunjung tercapainya mufakat antara kedua negara dnegan ekonomi terbesar di dunia itu semakin menguatkan anggapan bahwa perlambatan ekonomi dunia di depan mata. Oleh karenanya, investor enggan bermain dengan aset-aset berisiko dari negara-negara berkembang di Asia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: