Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga Tiket Pesawat Turun Pekan Depan

        Harga Tiket Pesawat Turun Pekan Depan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah akan menurunkan tarif tiket pesawat khusus penerbangan murah atau low cost carierr (LCC) domestik guna merespons harga tiket transportasi udara yang masih mahal. Penurunan tiket pesawat LCC domestik nantinya hanya khusus jadwal penerbangan tertentu.

        Menteri Koordiantor Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan penurunan harga tiket pesawat paling lambat berlaku pada pekan depan. Meskipun begitu, ia belum bisa menyebutkan berapa angka pasti dari penurunan harga tiket pesawat LCC domestik tersebut.

        Ia mengatakan penurunan LCC ini sudah disepakati oleh pihak maskapai. Tak hanya itu, penurunan ini juga akan di-support oleh stakeholder lainnya baik itu dari pengelola bandara maupun penjual avtur hingga pemerintah dengan memberikan insentif.

        "Jangan tanya turunnya berapa, tunggu saja. Berapa lama tunggu seminggu ini akan disampaikan oleh masing-masing maskapai," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (20/6/2019).

        Baca Juga: Harga Tiket Pesawat Selangit, Sri Mulyani Minta K/L Berhemat

        Darmin menambahkan, dengan penurunan tiket pesawat ini diharapkan masyarakat tidak lagi mengeluhkan tiket mahal. Selama ini ia mendapatkan banyak keluhan jika harga tiket pesawat masih mahal.

        Padahal, katanya, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan sudah menurunkan Tarif Batas Atas (TBA) tiket pesawat di kisaran 12-16%. Namun hingga saat inii, tiket pesawat masih terhitung mahal, bahkan pada musim mudik lebaran tahun ini penumpang pesawat turun 27% dibandingkan tahun lalu.

        Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap pihak maskapai mengikuti keputusan bersama ini. Bahkan, ia berharap jika kebijakan ini bisa diterapkan segera oleh pihak maskapai.

        "Keberlangsungan angkutan udara harus kita jaga. Karena kita negara kepulauan harus ada seluruh pihak bersedia men-support seperti AP I dan AP II, Airnav, dan pihak-pihak yang memberikan beban cost dari akumulasi (harga tarif)," kata Budi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: