Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cak Imin Bertemu SBY, Nego Jatah?

        Cak Imin Bertemu SBY, Nego Jatah? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mendatangi rumah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Bogor, Jawa Barat pada Senin (1/7). Pria yang kerap disapa Cak Imin itu disebut hanya berbincang-bincang dengan SBY.

        "Silaturrahim Lebaran. Sambil ngobrol ringan saja," kata Ketua DPP PKB Jazilul Fawaid saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Selasa (2/7). Ia juga hadir menemani Cak Imin dalam silaturahim tersebut.

        Baca Juga: Ternyata Ini Menteri Incaran Cak Imin Cs

        Jazilul menyebut, tidak ada pembicaraan mendalam terkait kondisi politik Indonesia pasca-Pilpres 2019 antara Cak Imin dan Presiden RI ke-6 itu. Cak Imin dan SBY, kata dia, berbincang dalam rangka membangun kebersamaan. "Semuanya sedang membangun kebersamaan," ujarnya.

        Jazilul membantah adanya pembicaraan soal peta koalisi setelah putusan MK. Ia juga membantah kehadiran Cak Imin untuk untuk mencari dukungan Demokrat agar PKB duduk di pucuk pimpinan MPR. "Nggak, sebatas bincang ringan saja," kata dia.

        Baca Juga: Demokrat: Oke, Bu Susi Lanjut!

        Politikus Demokrat Andi Arief mengunggah foto pertemuan itu di akun Twitter-nya @AndiArief__ pada Senin (1/7). Dalam foto yang diunggah, Andi Arief membubuhkan keterangan. "Alhamdulillah Cak Imin bisa membuat Pak SBY sedikit tersenyum hari ini."

        Sebelumnya, Cak Imin mengakui sedang mengincar posisi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dalam pemerintahan periode kedua Jokowi sebagai presiden 2019-2024.? "Saya sukanya jadi ketua MPR," kata politisi yang akrab disapa Cak Imin itu saat ditemui di Kantor KPU, Jakarta, Ahad (30/6).

        Terkait kemungkinan partai oposisi seperti Demokrat dan PAN yang akan bergabung dengan koalisi Jokowi, ia mengakui belum tahu soal itu.

        Ia juga menambahkan koalisi pendukung Jokowi sudah terlalu banyak sehingga menurutnya rekonsiliasi mungkin dibutuhkan tergantung urgensinya. "Yah yang penting jangan mengurangi jatah PKB deh," ucapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: