Perum Badan Usaha Logistik (Bulog) berencana untuk melepas 50.000 ton cadangan beras pemerintah (CBP) dalam waktu dekat ini. Pelepasan ini dilakukan untuk menghindari penurunan mutu beras akibat masa simpan yang terlalu lama di gudang.
Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan 50.000 ton beras tersebut akan dilepas dalam bentuk beras komersial.
"Pelepasan beras ini dilakukan untuk penyelamatan supaya beras tidak busuk di gudang," katanya di Jakarta, Selasa (2/7/2019).?
Baca Juga: Dirut Bulog Ancam Lepas Jabatan Jika...
Setelah pelepasan 50.000 ton beras ini, Budi menjelaskan Bulog akan mampu melakukan penyerapan beras kembali. Ia mengatakan penyerapan beras petani sangat penting dilakukan saat ini karena produksi beras sangat tinggi.
Di sisi lain, 50.000 ton beras perlu dilakukan karena kapasitas gudang penyimpanan Bulog yang terbatas sebesar 2,7 juta ton. Artinya, jika Bulog ingin melakukan penyerapan beras maka mereka harus terlebih dahulu mengeluarkan cadangan beras yang terdapat di dalam gudang. Saat ini stok beras di gudang Bulog mencapai 2,5 juta ton CBP dan 143.000 ton beras komersil.?
"Bulog memiliki keterbatasan kapasitas gudang. Kalau penuh, maksimal yang dapat ditampung sebesar 2,7 juta ton," ujarnya.
Selain itu, Bulog juga berencana untuk melepas 1 juta ton cadangan beras. Hal ini dilakukan agar Bulog bisa menyerap lebih banyak beras baru yang diproduksi petani.
"Tapi kembali lagi, diizinkan enggak oleh negara kalau kita lepas beras itu. Kalau tidak dikasih, enggak ada yang bisa diharapkan lagi untuk menampung beras baru. Kalau kita serap terus maka harus sewa gudang," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: