Program penyaluran bantuan pangan nontunai atau BPNT akhir-akhir ini menjadi polemik terkait apakah Bulog akan kembali dilibatkan dalam pelaksanaan program tersebut.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso atau biasa disapa Buwas, menegaskan dirinya siap untuk melepas jabatannya apabila program BPNT tersebut nantinya dikelola oleh Kementerian Sosial secara menyeluruh.
"Kalau Mensos mau ambil alih BPNT, silakan. Saya bangga dan hormat. Kalau perlu saya janji, kalau bisa ambil alih (program) ini 100 persen, saya mundur dari Dirut Bulog. Betul nih, dengerin semua," kata Buwas di kantornya, kawasan Gatot Subroto Jakarta Selatan, Selasa, 2 Juli 2019.
Buwas menekankan, pengabdiannya sebagai Dirut Bulog hanyalah karena dia ingin memberikan sumbangsihnya untuk negara. Tapi bila tugas dan fungsi Bulog sudah diambil alih lembaga lain, Buwas menganggap bahwa sudah saatnya dia harus rela mengundurkan diri dari jabatannya saat ini.
"Kalau (Kemensos) bisa ambil 100 persen kegiatan BPNT yang seluruhnya, termasuk rastra, saya hands up dari Bulog. Berarti saya tidak perlu lagi ada di Bulog, karena Bulog sudah hebat. Jadi ringan pekerjaan negara ini, enggak perlu gaji saya. Biarkan saya pensiun," kata Buwas.
Buwas mengaku enggan memperpanjang polemik kewenangan penyaluran beras dalam program BPNT tersebut. "Saya tidak ada kepentingan apa-apa kecuali kepentingan negara. Jangan dipakai untuk main bisnis, ini kepentingan masyarakat kecil yang butuh bantuan," kata Buwas.
Apalagi, Buwas menilai bahwa tugas yang diemban Bulog selama ini, untuk menyalurkan beras pemerintah kepada masyarakat di berbagai wilayah terpencil Indonesia, sudah cukup berat.
"Biar dari pihak Mensos yang merasakan (perjuangan itu). Tapi saya janji pengabdian saya selesai karena ada yang lebih baik (Kemensos) menggantikan saya. Negara harus butuh orang yang lebih baik, jangan saya yang berengsek dipertahankan karena saya tidak ingin menyusahkan negara," ujarnya. (ase)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: