Menjelang berakhirnya masa jabatan periode kedua Airin setahun mendatang, dinamika politik Tangsel mulai menghangat. Sejumlah tokoh mulai menggadang-gadang nama calon walikota yang dianggap layak duduk di kursi orang nomor satu di Tangerang Selatan.
Baca Juga: Massa Simpatisan PDIP dan Gerindra Kepung Gedung KPU Tangsel, Ada Apa?
Aktivis prodemokrasi Ray Rangkuti menyebut nama Ade Irawan sebagai kandidat yang dianggap paling mumpuni. Rekam jejaknya di banyak lembaga dipandang Ray lebih dari cukup sebagai modal awal dalam menahkodai Kota Tangerang Selatan.?
Dalam keterangannya kepada media, Ray mengaku memiliki sejumlah alasan kuat untuk mendorong Ade Irawan maju sebagai walikota Tangsel. Ia menyebut Ade sebagai pribadi yang lurus dan memiliki komitmen yang kuat terhadap lahirnya pemerintahan yang bersih.
"Terlebih, dalam soal agenda pemberantasan korupsi, Ade memiliki seluruh prasyarat yang dibutuhkan seorang pemimpin yang mampu membawa Tangsel menjadi kota yang maju, modern, berkeadaban, dan bersih dari berbagai praktik KKN," kata Ray.
Tak hanya itu, Ray juga memuji Ade yang memiliki lingkungan pergaulan yang terbilang amat luas. Sebagian warga Tangerang Selatan, tegas Ray, bekerja di Ibukota Jakarta. Sarana transportasi massal yang terintegrasi dari sejumlah titik keberangkatan di Tangerang Selatan menjadi kebutuhan penting sebagian besar warga. Hubungan dan komunikasi baik Ade Irawan dengan para pembuat kebijakan di level nasional dipercaya dapat membawa maslahat besar bagi warga Tangsel.
?Bagi pihak-pihak yang selama ini terlibat dalam upaya membangun pemerintahan yang bersih, nama Ade Irawan itu semacam garansi akan lahirnya sebuah tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, efisien, dan jauh dari perilaku korupsi. Tangerang Selatan mendapat kesempatan langka dan sangat mewah untuk memiliki seorang kepala daerah yang memiliki komitmen kuat untuk bekerja keras mengabdi bagi kepentingan rakyat. Saya kira, tak ada orang yang meragukan kapasitas Ade Irawan,? terang Ray.
Akan tetapi, Ray pun menyebut sejumlah pekerjaan rumah yang harus segera diatasi bila akhirnya gelombang dukungan terhadap Ade Irawan kian membesar. Logistik dan biaya keikutsertaan dalam pemilihan kepala daerah di Indonesia masih terbilang sangat mahal. Kecenderungan politik uang untuk membeli suara masih banyak terjadi di banyak tempat.
Namun demikian, Ray Rangkuti menggambarkan profil demografi warga Tangerang Selatan yang disebutnya memiliki tingkat pendidikan relatif tinggi akan membuat pemilih lebih rasional dalam menentukan pilihan. Politik transaksional yang banyak terjadi di tempat-tempat lain akan lebih jauh berkurang bila melihat konfigurasi warga Tangsel yang taraf hidupnya relatif lebih baik dibanding banyak daerah lain. Termasuk dalam kemampuan menyerap informasi, warga Tangsel termasuk dalam daerah yang jumlah warganya aktif menggunakan media sosial sebagai cara mencari informasi yang berkembang.
Sementara itu, Ade Irawan yang dihubungi oleh wartawan terkait dukungan banyak kalangan lebih memilih irit bicara. Tokoh muda pegiat antikorupsi itu hanya berujar singkat.
"Dukungan publik itu harus diletakkan sebagai membesarnya harapan dan keinginan banyak orang untuk lahirnya pemerintahan yang baik dan bersih. Semakin banyak orang peduli dan terlibat, akan semakin mudah bagi kita menuntaskan berbagai persoalan".
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat