Pengamat politik asal Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdussalam menilai Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tak akan beda frekuensi dengan keputusan Megawati Soekarnoputri menunjuk ketua DPC PDI Perjuangan yang baru.
Baca Juga: Alhamdulilah, Kondisi Bu Risma Mulai Stabil, Sebentar Lagi Pulang
"Bu Risma dan Bu Mega memiliki frekuensi sama," ujarnya ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Kamis.
Tri Rismaharini merupakan wali kota yang diusung PDIP pada Pilkada Surabaya 2015 sehingga namanya dikait-kaitkan di dalam polemik penunjukan ketua DPC Adi Sutarwijono menggantikan Whisnu Sakti Buana.
Meski tidak secara langsung terlibat polemik, namun wali kota dua periode itu tercatat sebagai kader PDIP yang dikenal sangat dekat dengan Megawati selaku ketua umum.
"Karena keputusan di PDIP itu kan sangat kuat dari DPP, menurut saya, Bu Risma menyesuaikan frekuensi DPP PDIP," pungkasnya.
Menurut dia, sikap Risma yang tak mau ikut polemik bisa dibaca sebagai keselarasan dengan kebijakan DPP.
Surokim juga menilai sikap Risma yang tak mau terbuka menyatakan pendapat dalam polemik ini sebagai langkah tepat dan menghindari konflik.
"Pasti suara Bu Risma ke DPP. Tapi memang lebih baik diam dan tidak masuk ke polemik ini," ucapnya.
Seperti diketahui, pada Konfercab PDIP Surabaya Minggu lalu (7/7), DPP menunjuk ketua DPC baru dan mendapat penolakan sebagian pengurus anak cabang (PAC) serta sejumlah pengurus lama.
Karena terjadi pro dan kontra maka sampai saat ini muncul polemik di tubuh partai banteng moncong putih di tingkat Kota Surabaya tersebut. Saat ini, ada tiga faksi di DPC Surabaya, yakni kubu Risma, kubu Wisnu Sakti Buana dan Bambang DH.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat