Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jawab Tudingan Bekas Anak Buah Ahok, Demokrat: KPK Tidak Bodoh!

        Jawab Tudingan Bekas Anak Buah Ahok, Demokrat: KPK Tidak Bodoh! Kredit Foto: PSI
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD DKI Jakarta, Taufiqurrahman mengungkap alasannya melaporkan politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Rian Ernest ke Polda Metro Jaya terkait tuduhan ada politik uang dibalik proses pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno.

        Baca Juga: Sebut Ada 'Fulus' di Kebon Sirih, Rian Ernest Ngaku Siap Hadapi Hukum

        "Ini mengganggu kinerja pansus wagub juga gitu lho," kata Taufiqurrahman, di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis.

        Menurut Taufiqurrahman, apa yang dikatakan bekas anak buah Ahok itu hanyalah sebatas rumor.

        "Jadi, jangan dia mengandai-andai, apalagi dia tak mau membuka sumbernya. Artinya kan dia dengan sengaja mendasarkan omongamnya pada rumor semata, yang tidak dapat dibuktikan," ucap Taufiqurrahman.

        Ia menyebut KPK tidak bodoh dan memiliki mekanisme tersendiri jika ada politik uang untuk para anggota dewan Kebon Sirih dalam proses pemilihan Wagub DKI Jakarta.

        "KPK itu tidak bodoh. Tentunya KPK, kalau dia merasa ada indikasi bakal terjadi politik uang, saya pikir KPK sudah menurunkan orang-orangnya dengan mekanisme yang dimiliki tanpa perlu Rian Ernest koar-koar di media. Justru apa yang dilakukan oleh Ernest ini, sedikit banyak mengganggu kinerja KPK," jelasnya.

        Sebelumnya, Ernest mengungkap ada potensi praktik jual-beli jabatan bermodus suap uang daftar hadir rapat. Ia menceritakan, bekas anak buah Ahok ini mengaku dengar dari elit politik di lingkup DKI Jakarta.

        "Ya standar artinya gini modusnya, pokoknya untuk datang di kuorum, untuk datang duduk itu ada uangnya. Jadi nanti siapa pun ini bisa atur apakah paripurna mau jadi, menyetujui atau menolak, terserah yang mengatur ini semua. Siapa yang mau ikut diatur ada uangnya. Kebayang ya? Dan satu kursi ratusan juta. Tapi ini masih rumor ya, sekali lagi saya sampaikan," kata Ernest dalam konferensi pers di DPP PSI, Jakarta, pada Senin lalu (15/7).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: