Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apa Alasan Dewan Bisnis AS-ASEAN Pantau Situasi Politik ASEAN?

        Apa Alasan Dewan Bisnis AS-ASEAN Pantau Situasi Politik ASEAN? Kredit Foto: SINDOnews/Victor Maulana
        Warta Ekonomi, Washington -

        Dewan Bisnis Amerika Serikat (AS)-ASEAN memantau aktivitas dan perkembangan politik dari dekat negara-negara di ASEAN. Alasannya, mereka ingin memahami realita di lapangan sehingga mereka bisa memberikan pemahaman yang benar kepada komunitas bisnis di AS.

        Dewan tersebut memantau dengan dekat perkembangan politik karena kondisi perpolitikan sangat berpengaruh terhadap perkembangan bisnis dan ekonomi.

        "Kami memantau perkembangan politik di ASEAN dengan sangat dekat, karena perusahaan global, perusahaan AS ingin memahami bagaimana arah perubahan dalam politik yang sangat terjadi. Satu hal yang menarik, banyak sekali pemilihan umum di kawasan," kata Wakil Presiden Senior Bidang Politik Dewan Bisnis AS-ASEAN, Marc Mealy.

        Mealy mengaku pihaknya juga mempelajari penerapan kebijakan yang dilakukan pemerintahan baru atau lama setiap wilayah yang dipantaunya.

        "Kami mempelajari proses pemilihan di setiap wilayah dan hubunganya dengan potensi terkait implementasi kebijakan baik itu dari pemerintah lama atau pemerintahan baru," sambungnya saat melakukan pertemuan dengan sejumlah wartawan dari Asia Tenggara Washington, Rabu (8/8/2019).

        Secara umum, Mealy menyampaikan bahwa jika pihaknya memiliki pemahaman yang baik mengenai politik, Dewan Bisnis AS-ASEAN bisa menjadi sumber informasi mengenai apakah ada kekhawatiran.

        "Kami melakukannya lebih baik dibanding sejumlah media di AS, yang kerap memberikan pernyataan datar dan semacam memberi peringatan. Kami kerap diminta pendapat mengenai situasi sebenarnya, itu peran yang coba kami mainkan," ungkap Mealy.

        Dewan tersebut masih jarang menemui pemerintahan yang terbuka dengan kebijakan bisnis sebagaimana dimaksud.

        "Sejauh ini, proses pemilihan yang ada, belum menghasilkan sebuah pemerintahan yang secara terbuka mengatakan bahwa mereka akan merubah kebijakan mengenai bisnis. Kami jarang melihat itu terjadi di Asia Tenggara," imbuhnya.

        Dia kemudian mencontohkan bagaimana para pengusaha AS sempat khawatir mengenai situasi di Malaysia saat Mahathir Mohammad terpilih menjadi Perdana Menteri baru. Saat itu, lanjut Mealy, banyak pengusaha AS yang meminta pendapat kepada Dewan Bisnis AS-ASEAN mengenai apa yang harus mereka lakukan.

        "Saat ini, terjadi juga dengan Indonesia di mana Joko Widodo kembali terpilih sebagai Presiden. Apakah akan ada perubahan kebijakan yang signifikan, yang saya duga tidak akan terjadi. Kami optimis dia akan sukses dan dia memiliki mandat untuk mendorong reformasi yang dia selalu gaungkan di Indonesia," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: