Komisaris Tinggi Dewan HAM PBB mengkritik sanksi AS yang membekukan seluruh aset milik pemerintah Venezuela. Hal itu merupakan imbas dari pembekuan yang dilakukan Presiden Donald Trump belum lama ini.
Michelle Bachelet, mantan presiden Chili, mengatakan sanksi itu sangat luas dan akan menghantam bagian masyarakat yang paling rentan.
Amerika membekukan aset pemerintah Venezuela sebagai tekanan kepada Presiden Presiden Nicolas Maduro untuk mundur.
AS adalah salah satu dari lebih dari 50 negara yang tidak mengakui Maduro sebagai presiden sah Venezuela.
"Saya sangat khawatir dampak yang berpotensi parah pada hak asasi manusia rakyat Venezuela dari serangkaian sanksi unilateral yang baru diberlakukan oleh AS minggu ini," terang dia mengutip BBC News, Jumat (9/8/2019).
Mantan presiden Chili juga menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari embargo itu akan melebar.
"Sanksi itu sangat luas dan dampaknya langsung pada sektor-sektor yang paling rentan," sambungnya.
Meskipun sanski ada pengecualian, yakni makanan, pakaian, dan obat-obatan, dia mengatakan langkah-langkah itu masih memperburuk krisis bagi jutaan rakyat biasa Venezuela.
Presiden AS Donald Trump pada Senin menjatuhkan pembekuan total terhadap seluruh aset Pemerintah Venezuela di AS.
Perintah eksekutif yang ditandatangani oleh Trump kali ini jauh melampaui sanksi yang diberlakukan dalam beberapa bulan terakhir terhadap perusahaan minyak Venezuela yang dikelola negara, PDVSA dan sektor keuangan negara Amerika Latin itu, serta langkah-langkah terhadap puluhan pejabat Venezuela.
"Semua properti dan kepentingan di properti Pemerintah Venezuela yang ada di Amerika Serikat ... telah diblokir dan tidak boleh ditransfer, dibayarkan, diekspor, ditarik, atau dibagikan," demikian isi perintah eksekutif yang dikeluarkan oleh Gedung Putih mengutip Reuters.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto