Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengunjungi Hotel Borobudur Jakarta dalam rangka meninjau langsung proses pengolahan daging kurban untuk dibagikan ke warga kurang mampu di DKI Jakarta melalui program Dapur Qurban.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggandeng hotel bintang lima, salah satunya adalah Hotel Borobudur Jakarta, untuk berpartisipasi mengolah daging kurban menjadi hidangan siap saji. Dengan adanya program ini, warga kurang mampu diharapkan dapat memiliki kesempatan untuk menikmati hidangan yang dimasak langsung oleh Chef hotel bintang lima.
Executive Sous Chef Hotel Borobudur Jakarta, Made Sandy mengungkapkan bahwa dari 260 kilogram daging sapi yang dipersiapkan, diolah menjadi 800 kotak makanan dengan menu Rendang Daging bercita rasa khas hotel bintang lima.
Baca Juga: Anies Bakal Bagikan Daging Kurban Hasil Racikan Koki Hotel
"Pada Senin, 12 Agustus 2019 dini hari sekitar pukul 01.30 WIB, daging sapi diterima oleh Hotel Borobudur Jakarta dengan kondisi bersih dan kemudian dipotong, diolah, dimasak, serta dikemas oleh tim dari Chef yang berjumlah 25 orang," ujar Made kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Senin (12/8/2019).
Ia menjelaskan, proses pengolahan dan memasak daging sapi selesai dilakukan sekitar pukul 07.30 WIB, kemudian dilanjutkan dengan kunjungan Anies Baswedan yang datang untuk meninjau.
"Didampingi James Costa, General Manager Hotel Borobudur Jakarta, Anies Baswedan menilik secara langsung ke dalam dapur Hotel Borobudur Jakarta sebagai tempat memasak dan mengolah daging sapi yang telah dipersiapkan," kata Made.
Baca Juga: Lebaran Haji 2019, BI Sebar 2604 Hewan Kurban
Selain itu, Anies Baswedan juga memeriksa kotak yang menjadi kemasan makanan yang memang sengaja dipersiapkan oleh Hotel Borobudur Jakarta dari bahan yang mudah didaur ulang, sehingga sejalan dengan program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi sampah plastik.
"Pukul 10.10 WIB proses pengemasan hidangan ke dalam kotak makanan dimulai dan pukul 13.30 WIB kotak makanan tersebut diambil oleh tim dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk disalurkan ke warga kurang mampu di daerah Kebon Sirih, Tanah Tinggi, dan Kampung Melayu," terang Made.
Seluruh proses, lanjutnya, mulai dari pengiriman, pemotongan, pengolahan, pengemasan, hingga penyaluran daging sapi ke warga dipastikan mutu dan keamanannya oleh Asosiasi Profesi Keamanan Pangan Indonesia (APKEPI).
"Pada kotak kemasan pun dicantumkan batas waktu yang disarankan untuk mengonsumsi hidangan tersebut," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: