Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cerita Aliuyanto Dirikan Solaria, dari Ruko Kecil di Cikarang hingga Sukses jadi Ratusan Cabang di Seluruh Indonesia

Cerita Aliuyanto Dirikan Solaria, dari Ruko Kecil di Cikarang hingga Sukses jadi Ratusan Cabang di Seluruh Indonesia Kredit Foto: Kantor Alumni UGM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Solaria, restoran lokal asli Indonesia yang berdiri sejak tahun 1995, menjadi salah satu merek kuliner populer dengan konsep casual dining. Menyajikan hidangan khas Indonesia dan Western yang dimasak secara fresh, atau langsung setelah dipesan, Solaria dikenal memberikan cita rasa autentik dengan porsi besar dan harga terjangkau.

Kerap dikira diambil dari bahasa Korea, nama "Solaria" sebenarnya diambil dari bahasa Latin, yaitu “solar”, yang berarti “matahari”. Matahari melambangkan sumber cahaya dan pusat tata surya yang mampu menjangkau semua orang. 

Kisah Solaria tak lepas dari perjuangan Aliuyanto, lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 1985. 

Awalnya, ia bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan swasta. Selama lima tahun, ia menyisihkan gajinya bukan untuk membeli kemewahan, melainkan sebagai modal usaha. 

Pada 1991, dengan tekad kuat, ia membuka gerai pertama Solaria di sebuah ruko kecil di Cikarang, Bekasi. Modal terbatas dan hanya empat karyawan menjadi tantangan besar di awal perjalanannya.

Baca Juga: Suksesnya Chandra Djojonegoro Membangun ABC, dari Produsen Baterai Sampai Kecap dan Sirup

Perjalanan bisnis Solaria tidak selalu mulus. Di tengah krisis moneter dan kerusuhan sosial 1998, enam gerai Solaria terbakar akibat ulah oknum tak bertanggung jawab. Kerugian besar itu hampir mematahkan semangatnya, tetapi Aliuyanto memilih bangkit. Dengan ketekunan dan strategi bisnis yang matang, ia perlahan membangun kembali usahanya.

Butuh sepuluh tahun untuk pulih sepenuhnya. Pada 2008, Solaria telah memiliki 130 gerai di 25 kota dengan pertumbuhan rata-rata 10 gerai per tahun. Kesuksesan ini tidak hanya membuktikan ketangguhan bisnisnya, tetapi juga penerimaan masyarakat terhadap konsep Solaria.

Aliuyanto tidak sekadar membangun merek, melainkan juga menciptakan budaya bisnis yang kuat. Meski sukses, ia tetap rendah hati dan fokus pada pengembangan usaha. Kini, Solaria memiliki lebih dari 200 gerai di 55 kota dan 31 provinsi, memberikan lapangan kerja bagi ribuan orang.

Dari sebuah ruko kecil di Bekasi hingga menjadi restoran keluarga nasional, Solaria membuktikan bahwa kegigihan dan kesederhanaan mampu menciptakan warisan kuliner yang abadi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel:

Berita Terkait