Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mulai dari Kirab Bendera Pusaka sampai Dentuman Meriam, Potret TNI pada Peringatan HUT ke-74 RI

        Mulai dari Kirab Bendera Pusaka sampai Dentuman Meriam, Potret TNI pada Peringatan HUT ke-74 RI Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Banyak yang menarik untuk diketahui tentang pelibatan ratusan personel TNI AD dalam rangkaian pelaksanaan upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 2019 di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Sabtu (17/8/2019).

        Para prajurit TNI AD dari berbagai satuan ini berkumpul di daerah persiapan tepatnya di seputaran Monumen Nasional (Monas), lengkap dengan atribut kebesarannya, menjadi tontonan yang menarik bagi masyarakat.

        Sebelum bendera pusaka dikibarkan, terlebih dahulu diadakan prosesi pengambilan bendera pusaka dan teks proklamasi dari Tugu Monas menuju Istana Merdeka.

        Kirab bendera pusaka dan teks proklamasi diberikan Kolonel Inf Rudy Saladin, Perwira TNI AD lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) 1997, yang saat ini bertugas sebagai ADC Presiden RI kepada dua anggota Paskibraka wanita serta diiringi permainan drumband Genderang Seruling Canka Lokananta (GSCL) Taruna Akademi Militer Magelang.?

        Pelibatan drumband Akmil yang didukung 146 personel ini dipimpin Kolonel Inf Khoirul dan Danyontar Letkol Inf Beni Wahyudi, sengaja didatangkan dari Bandung, karena para personelnya sedang mengikuti Sekolah Dasar Kecabangan (Sesarcab) TNI AD.

        Di sela-sela persiapan, Kolonel Inf Khoirul mengatakan, pelibatan drumband Akmil pada peringatan HUT ke-74 RI ini untuk mengiringi kirab bendera pusaka dan teks proklamasi memasuki areal tempat upacara di Istana Negara.

        "Setiap tahun, drumband Akmil ini ikut memeriahkan HUT RI, dan ini merupakan suatu kehormatan sekaligus kebanggaan bagi Akmil dipercaya negara mengemban tugas nanmulia ini," ujarnya.

        Selanjutnya pasukan dari Detasemen Kavaleri Kuda (Denkavkud) Pussenkav Kodiklatad, Parompong yang berjumlah 18 kuda pacu dan kuda kereta kencana, dipimpin Kapten Kav Bagjar, mengarak kirab bendera pusaka dan teks proklamasi hingga selamat sampai tujuan.

        Upacara peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan RI di Istana Negara, tak lengkap rasanya tanpa suara dentuman meriam, selama sirine detik-detik pembacaan proklamasi dibunyikan.?

        Penembakan kehormatan dari meriam kaliber 75 mm/Salute Gun oleh prajurit Batalyon Armed (Yonarmed) 7/GS Kodam Jaya ini, dipimpin Lettu Arm Yudi.

        Sebanyak 17 butir peluru selama satu menit, ditembakkan ke udara sesuai table waktu yang sudah ditentukan melambangkan tanggal proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Tembakan tersebut didentumkan dari enam pucuk meriam kaliber 75 mm yang ditempatkan di Silang Monas.

        Danyon Mayor Arm Roni Hermawan mengungkapkan, Batalyon Armed 7/105 GS merupakan satu-satunya Batalyon Artileri Medan di Indonesia yang mendapat kehormatan penembakan meriam menjelang detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI.

        "Batalyon ini dipersenjatai Alutsista meriam, sehingga tugas kehormatan penembakan meriam ditugaskan kepada satuan kami," tutur alumni Akmil 2002 ini.

        Menurutnya, letak satuan ini berada di wilayah Ibu Kota Jakarta, sehingga tugas protokoler seperti penembakan meriam peringatan HUT ke-74 RI dan penyambutan tamu negara, senantiasa melekat pada Batalyon Armed 7/105 GS.

        Ada pula pasukan protokol TNI AD yang lengkap dengan senjata dan sangkur dipimpin Lettu Inf Yoga. Tak ketinggalan pasukan Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) dipimpin Letda Cba (K) Leni, juga turut serta dalam pasukan upacara.

        Selain pasukan TNI AD, turut serta dalam kirab ini parade pemuda dan pemudi yang memakai pakaian adat tradisional daerah yang melambangkan kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa.?

        Walaupun berbeda bahasa, adat istiadat dan budaya, masyarakat Indonesia selalu bersatu di bawah bingkai Garuda Pancasila. Kemajemukan ini menjadikan bangsa Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke, tak terpisahkan, karena diikat oleh persatuan dan kesatuan yang kokoh, menjadikannya menjadi bangsa yang besar.

        Bahkan, sejak pagi, masyarakat dari berbagai daerah, mulai dari anak-anak, pelajar bahkan orang tua, sudah berbondong-bondong berada di Monas, tak mau ketinggalan menyaksikan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-74 ini.

        Ibu Yustiah (52), misalnya sengaja datang dari Bandung sejak Subuh sudah berada di pelataran Monas, ikut menyaksikan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI kali ini.

        "Hampir setiap tahun, saya selalu menyempatkan diri menyaksikan momen ini. Suatu kebanggaan dapat melihat secara langsung upacaranya, sekaligus menyaksikan dentuman meriam yang diperlihatkan prajurit TNI AD," tuturnya.

        Yustiah mengatakan, dapat menyaksikan secara langsung upacara peringatan HUT ke-74 RI merupakan suatu kebanggaan yang tak dapat dilukiskan. Betapa tidak, momen seperti ini hanya sekali dalam setahun, rasanya rugi jika terlewatkan.

        "Selamat HUT ke-74 RI, semoga selalu jaya dan makin maju," pungkasnya sambil mengepalkan tangannya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: