Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Internet di Papua Diblokir, Istana Klaim: Dulu Enggak ada Juga Hidup!

        Internet di Papua Diblokir, Istana Klaim: Dulu Enggak ada Juga Hidup! Kredit Foto: Antara/Toyiban
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan pemblokiran internet oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di wilayah Papua dan Papua Barat, sejak Rabu (21/8), demi menjaga kemanan nasional.

        Bahkan, ia mengklaim pemblokiran internet tidak dilakukan sepenuhnya, namun hanya memperlambat akses internet di Bumi Cendrawasih itu.

        "Sepanjang itu untuk keamanan nasional itu prioritas. Bukan mematikan tapi ada upaya untuk memperlambat," katanya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (22/8/2019).

        Baca Juga: Eks Caleg Gerindra Jadi Korlap Aksi di Asrama Papua, Fadli Zon Cuma Bilang...

        Baca Juga: Internet Diblokir, Warga Sama Sekali Tak Bisa Berkomunikasi?

        Selain itu, ia mengaku pemblokiran internet di Papua dan Papua Barat ini belum tahu sampai kapan. Ia hanya menyebut pemerintah ingin melihat situasi terlebih dahulu.

        Lanjutnya, ia mengklaim pemblokiran internet tak mengganggu aktivitas masyarakat Papua dan Barat. Menurutnya, akses internet sendiri masih bisa tersambung di sekolah yang ada di sana.

        Namun, menurutnya, tanpa internet masyarakat masih bisa hidup seperti dahulu kala. Bahkan, ketika listrik belum masuk.

        "Enggak, dulu kita juga enggak ada (internet) juga bisa hidup kok," jelasnya.

        Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melakukan pemblokiran data internet di Papua dan Papua Barat, Rabu (21/8). Hal tersebut dilakukan untuk mempercepat pemulihan situasi keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: