Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kementan Fokus Tata Lahan Rawa Tingkatkan Produksi Pangan

        Kementan Fokus Tata Lahan Rawa Tingkatkan Produksi Pangan Kredit Foto: Kementan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Pertanian (Kementan) melirik potensi lahan rawa yang luar biasa besar untuk memenuhi kebutuhan pangan yang tengah dihadapkan dengan alih fungsi lahan.

        Melansir data Badan Litbang Pertanian Kementan, Indonesia memiliki potensi lahan rawa untuk kegiatan pertanian sekitar 9,9 juta hektare. Angka tersebut sangat menggiurkan jika dibandingkan dengan total lahan sawah yang digarap petani di seluruh Indonesia sekitar 12,65 juta hektare.

        "Jadi, sudah sepatutnya kita mulai mengelola lahan rawa dengan baik dan saat ini pemerintah serius menata lahan rawa ini," ujar Kepala Sub Direktorat Padi Irigasi dan Rawa, Direktorat Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementan, Mulyono di Jakarta, Jumat (23/8/2019).

        Ia menjelaskan jika mengelola lahan rawa ini dengan baik, dipastikan ke depan Indonesia memiliki lahan pertanian yang cukup luas sehingga bisa menopang kebutuhan pangan dalam negeri.?

        Baca Juga: Jika Tata Kelola Air Dibenahi, Rawa Bisa Menunjang Produktivitas Pertanian

        "Dengan demikian, kita bisa menggapai cita-cita menjadi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia di 2045," jelasnya.

        Terpisah, Purwanto, petani dari Gapoktan Kolam Kiri Dalam I, Kecamatan Barambai, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, mengaku dirinya dan para petani lain yang tergabung dalam Gapoktan merasakan bantuan pemerintah untuk menata saluran-saluran air di persawahan. Alhasil, sangatlah membantu petani dalam meningkatkan produktivitas.

        "Tahun ini kami mendapatkan alokasi bantuan untuk sawah di kelompok tani kami seluas 300 hektare," akuinya.

        "Kami mendapatkan bantuan dana dari pemerintah untuk melakukan normalisasi saluran air tersier, membangun saluran cacing, dan gorong-gorong untuk mengatur air di lahan kami," imbuhnya.?

        Purwanto menambahkan, Kementan juga memberikan bantuan sarana produksi pertanian berupa benih, dolomit, herbisida, dan pupuk hayati. Semua bantuan itu adalah saprodi yang sangat dibutuhkan petani untuk bisa meningkatkan produksi atau produkitivitas di lahan rawa. "Terima kasih Bapak Menteri. Lahan rawa kami bisa manfaatkan," cetusnya.

        Baca Juga: Kementan Optimalisasi 45 Ribu Hektare Lahan Rawa Lebak di Wajo, Berapa Anggarannya?

        Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Selatan, Ilfantria mengatakan, panen padi pada lahan rawa di Telang, Sumatera Selatan mencapai 7 sampai 8 ton gabah kering giling (GKG) per hektare. Hasil panen tersebut diperoleh melalui pengelolaan yang baik oleh para petani, pengelolaan infrastruktur dan sarana yang memadai, serta penguasaan petani terhadap inovasi teknologi.

        "Kami selaku pemda selalu siap dan mendukung penuh terhadap semua program dan kegiatan yang dicanangkan pemerintah pusat. Terlebih lagi dengan adanya program rawa Serasi (Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani) ini," tuturnya.

        "Petani lahan rawa di wilayah kami sangat terbantu, sehingga harapan kami, dapat ikut menyumbang terhadap produksi padi nasional di tahun ini," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: