Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bukan Antek Parpol, Sudung Situmorang Cocok Jadi Jaksa Agung

        Bukan Antek Parpol, Sudung Situmorang Cocok Jadi Jaksa Agung Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Kajian Ekonomi dan Politik IDM, Harly Prasetyo mengungkapkan, posisi Jaksa Agung pada periode kedua pemerintahan Joko Widodo harus benar- benar diisi sosok profesional dan tidak berafiliasi dengan partai politik.

        Baca Juga: Jaksa Agung Bukan Lagi Orang Partai, Apa Kata Bos Paloh?

        Saat ini kata Dia, setidaknya ada tiga nama yang dianggap punya rekam jejak bagus dan dari sosok Jaksa Karier baik yang masih aktif maupun sudah pensiun yang cocok mengisi posisi Jaksa Agung.

        Ketiga nama yang dimaksud oleh Harly Prasetyo adalah, Adi Toegarisman, Sudung Situmorang dan Noor Rahmad.

        "Dari tiga nama itu, Sudung Situmorang adalah sosok yang paling menonjol. Dia adalah mantan Kajati Jakarta dan saat menjabat staff Ahli Jaksa Agung pangkatnya setara dengan JAM. Tentu saja sosok Sudung Situmorang perlu diperhatikan oleh Joko Widodo," ujar Direktur Kajian Ekonomi Dan Politik IDM, Harly Prasetyo, Jumat (30/8/2019) di Jakarta.

        Sedangkan Adi Toegarisman katanya lagi, saat ini masih menjabat sebagai Jampidsus, Adi adalah sosok Jaksa yang tidak kenal kompromi dengan para koruptor.

        "Ini juga sosok yang bisa dilirik Joko Widodo untuk menempati posisi Jaksa Agung," urainya.

        Kemudian Noor Rahmad, mantan Jampindum yang baru pensiun ini juga Punya kapasitas dan Kapabilitas serta Akseptabilitas dilingkungan Kejaksaan. Yang menurutnya juga cocok memimpin Kejaksaan Agung.

        "Presiden Joko Widodo punya banyak pilihan untuk menempatkan Jaksa Agung nantinya, tinggal pilih saja dari ketiga sosok tersebut, yang terpenting bukan dari unsur Parpol," tegasnya.

        Ketiga orang itu kata Harly, dinilai mampu memenuhi kriteria memimpin Jaksa Agung, karena dianggap sebagai sosok yang bersih dari afiliasi Partai politik, lebih profesional dan tidak terpengaruh oleh kepentingan parpol dan elitnya.

        Dengan tidak adanya tokoh dari unsur Parpol kata dia lagi, maka Lembaga Kejaksaan Agung tidak akan jadi Lembaga yang digunakan untuk membesarkan Partai Politik.

        "Jaksa Agung akan jadi lembaga yang professional dalam menunjang pemerintahan Jokowi," tegasnya.

        "Kenapa harus tiga sosok tersebut? Karena Jaksa Agung harus diisi profesional non parpol. Pasalanya, Jaksa Agung saat ini yakni Prasetyo, memang berasal dari Jaksa karier. Tapi harus diingat, Dia ini punya hubungan benang Merah yang kuat dengan Surya Paloh dan Nasdem," ujarnya.

        Bukan rahasia lagi, Prasetyo terpilih menjadi Jaksa Agung, karena lebih didasarkan dukungan dari Nasdem saat itu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: