Pada Tahun 2020 mendatang, Kota Binjai, Sumatera Utara juga akan menggelar Pilwalkot periode 2020-2025. Belasan nama sudah muncul dalam survei yang dibuat Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI). Diprediksi bakal ada lima pasangan calon yang mengikuti ajang pesta rakyat lima tahunan tersebut.
Direktur Executive LKPI, A Ibnu Maulyana menjelaskan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan LKPI terkait akseptabilitas warga, terhadap ke 13 nama tokoh Binjai yang muncul.
Baca Juga: Hasil Survei LKPI: Jokowi Kalah oleh Prabowo karena Faktor ini...
"Yaitu Mayor Amrizal Nasution merupakan tokoh yang tingkat akseptabilitas paling tinggi yaitu 75,7 persen, Timbas Tarigan sebesar 74,3 persen, Lisa Andriani 72,8 persen, Hj Kristiana Gusuartini 71,2 persen, dan Muhammad Islandar 70,5 persen, kemudian Dejon Sembiring 60,8 persen, Irhamsyah Putra Pohan 60.7 persen, Rudi Alfahri Rangkuti 40,9 persen, Edi Putra Sitepu 40,7 persen, Zainuddin Purba 30,9 persen, Eddy Aswari 30,5 persen, Juliadi 30,2 persen," urai Ibnu dalam keterangan persnya, Senin malam (16/9/2019).
Dijelaskannya Ibnu, survei ini dilakukan terhadap 1.208 orang warga kota yang diambil secara acak dari total warga yang sebanyak 173.272 jiwa. Mereka semua adalah orang-orang yang punya hak pilih di Pemilu tahun 2019 lalu.
Para responden yang tersebar di 37 kelurahan ini dipilih dengan menggunakan metode multistage random sampling. Adapun dengan margin of error sebesar +/- 2,81 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini dilakukan sejak 9 September 2019 hingga 16 September 2019.
Nah, dari ke-13 tokoh yang digadang-gadang jadi Wali Kota Binjai, sosok yang paling tinggi tingkat keterpilihannya adalah Mayor TNI Amrizal Nasution.
"Responden sebanyak 9,7 persen menjatuhkan pilihan kepada Amrizal Nasution," paparnya.
Dan posisi kedua Timbas Tarigan sebesar 9,6 persen, Lisa Andriani 8,2 persen, Hj Kristiana Gusuartini 7,2 persen, dan Muhammad Islandar 7,1 persen.
Kemudian HM.Sajali 6,2 persen, Zainuddin Purba 3,9 persen, Dejon Sembiring 3,2 persen, Irhamsyah Putra Pohan 3,1 persen, Rudi Alfahri Rangkuti 2,8 persen, Edi Putra Sitepu 2,7 persen, Eddy Aswari 3,5 persen, Juliadi 3,2 persen, dan yang belum memilih sebanyak 29,6 persen.
"Kesimpulannya, dari hasil survei tersebut dapat tergambar, pilihan masyarakat Binjai yang masih belum memberikan jawaban untuk memilih sebanyak 29,6 persen, sehingga persaingan diantara tokoh tokoh bakal walikota Binjai masih sangat terbuka lebar, sebab ada lima besar bakal calon Walikota Binjai yang selisihnya sangat tipis sekali," prediksi dia.
Lebih lanjut kata dia, untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas, para tokoh masih memiliki banyak waktu untuk menosialisasikan diri serta mensosialisasikan program-programnya.
"Begitu juga parpol yang akan mengusung masih sangat cair, tinggal bagaimana mereka meyakinkan parpol- parpol untuk bisa mengusung mereka," tandasnya.
LKPI juga menyoroti banyaknya swing voters yang belum menentukan sikap di Pilwalkot Binjai 2020 nanti. Sehingga para kandidat yang muncul diminta agar tidak keliru dalam melakukan manuver politik.
"Sebab para swing voters sedang mengawasi pergerakan kandidat bakal calon wali kota. Selain itu juga elektabilitas ataupun popularitas yang tinggi masih bisa tercemar apabila tanpa didukung dengan rekam jejak mumpuni," imbuhnya.
Untuk diketahui, dari hasil Pemilu 2019, di DPRD Binjai, sejumlah enam kursi dikuasai Partai Golkar, kemudian Gerindra lima Kursi dan PDIP empat kursi. Sedangkan Demokrat, PKS, Nasdem dan PAN, masing-masing 3 kursi. Kemudian PPP dua kursi dan Hanura satu kursi.?
"Jadi, sangat mungkin, Pilwakot Kota Binjai akan diikuti oleh 5 pasangan Cawalkot," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: