Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PM Inggris Sebut DIrinya Seperti Hulk, Kenapa?

        PM Inggris Sebut DIrinya Seperti Hulk, Kenapa? Kredit Foto: (Foto/Reuters)
        Warta Ekonomi, London -

        Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyamai dirinya dengan karakter buku komik The Incredible Hulk dalam sebuah wawancara, ia menekankan tekadnya untuk membawa Inggris keluar dari Uni Eropa atau Brexit pada 31 Oktober 2019.

        Seperti yang diwartakan Reuters, Senin (16/9/2019) Surat kabar Mail membeberkan jika Johnson mengatakan dia akan menemukan cara untuk menghindari pemungutan suara parlemen yang memerintahkannya untuk menunda membawa Inggris keluar dari UE.

        "Semakin Hulk marah, Hulk semakin kuat," kata Johnson.?

        "Hulk selalu bisa menyelesaikan masalah, tidak peduli seberapa berat masalahnya. Kami akan keluar pada 31 Oktober," ujar Johnson.

        Baca Juga: Tak Punya Bukti, Inggris Klaim Tak Tahu Dalang Serangan Kilang Minyak Saudi

        Parlemen Inggris dikabarkan sudah beberapa kali menolak kesepakatan Brexit tanpa kesepakatan.?Tetapi sampai saat ini upaya Johnson telah digagalkan oleh partai-partai oposisi yang ingin memastikan Inggris tidak dapat meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan pada 31 Oktober. Partai Demokrat Liberal, yang memiliki 18 kursi di parlemen berkapasitas 650 kursi Inggris mengajukan tawaran agar Inggris tetap berada di UE.

        "Jika orang-orang dimasukkan ke dalam pemerintahan sebagai pemerintah mayoritas, partai 'Stop Brexit', maka menghentikan Brexit adalah persis apa yang akan didapat orang," kata pemimpin partai Jo Swinson.

        PM Johnson diketahui telah menetapkan bahwa Brexit harus terjadi pada 31 Oktober apa pun keadaannya, yang berarti Inggris akan tetap keluar dari UE meski tidak mencapai kesepakatan dengan blok ekonomi Benua Biru itu.

        Untuk tanggapan atas hasil pemungutan suara itu, Boris Johnson mengatakan dia akan mengajukan mosi untuk menggelar pemilihan umum lebih awal.

        Johnson menyebut kepada anggota parlemen bahwa dia tidak punya pilihan selain terus maju dengan upaya untuk menyerukan digelarnya pemilihan umum pada Oktober. Perdana menteri Inggris itu menambahkan: "Rakyat di negara ini harus memilih."

        Laporan dari BBC menjelaskan bahwa pemerintah bermaksud untuk mengadakan pemilihan pada 15 Oktober, dua hari sebelum KTT penting UE di Brussels. Agar menyerukan pemilihan di bawah Undang-Undang Parlemen dalam jangka waktu Tetap, Johnson akan membutuhkan dukungan dari Partai Buruh karena ia membutuhkan dukungan dua pertiga dari 650 anggota parlemen Inggris.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Abdul Halim Trian Fikri

        Bagikan Artikel: